Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Penulis Kristiani Diharap Berperan dalam Visi Kemanusiaan dan Kehidupan Berbangsa

Mathea N.
Reporter Kristiani Pos

Posted: Sep. 22, 2010 10:47:02 WIB

Tiga penggiat dunia literatur (perbukuan dan media tulis) Kristiani pada tanggal 3 September bertemu dalam sebuah panel diskusi yang membahas kekuatan karya tulis dalam kehidupan ke-Kristenan dan kehidupan berbangsa.

Diskusi yang dimoderatori oleh seorang penikmat buku, Handaka Mukarta berlangsung di Aula Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (YAKOMA-PGI) ini merupakan acara diskusi kedua dalam rangkaian kegiatan menjelang festival Penulis dan Pembaca Kristianai 2010.

“Para penulis Kristen harus memberikan sumbangan bagi kebaikan dan perbaikan Indonesia yang kita cintai ini,” ujar Mula Harahap dari Yakoma-PGI. Mula didampingi oleh Gantyo Koespradono dan Jan Calvin Pindo. Gantyo adalah penulis buku Kick Andy yang sehari-harinya berkarya sebagai Redaktur Senior harian Majalah Media Indonesia. Sedangkan Jan Calvin Pindo adalah seorang rohaniwan yang intens mengamati perkembangan karya-karya tulis Kristiani.

Mereka bertiga mambahas tantangan dan peluang generasi baru penulis Kristen untuk ikut membangun peradaban dunia, kemanusiaan, dan kebangsaan. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Kahlil Gibran ketika mengambil petikan Injil menjadi bahasa universal yang melewati batas label agama. Remy Sylado yang mbeling menghargai perempuan dalam novel-novelnya. Sitor Situmorang berpesan kabangsaan lewat puisi-puisinya. Leo Tolstoy melalui tulisannya telah mengembalikan semangat penghargaan bagi kaum yang lemah.

Para panelis juga mengungkapkan bahwa dewasa ini makin sedikit penulis Kristiani dan sedikit juga tulisan dengan warna Kristiani. Banyak faktor yang menjadi penyebab antara lain tuntutan pasar yang tidak ingin “konten berat” , dalam era digital masyarakat semakin mudah untuk mengakses informasi sehingga buku tidak menjadi sumber utama lagi ketika mencari referensi. Hal ini membuat para penulis kurang bergairah untuk menulis.

Sementara itu Mula Harahap mengatakan justru dengan hadirnya era digital memberi peluang bagi siapa saja menulis. Menulis lewat media di internet seperti facebook, blog atau twitter justru telah memberikan kesempatan bagi siapa untuk menulis. Mungkin yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana kontennya bisa menjadi berkat bagi bangsa ini

Oleh karena itu, para panelis sepakat masih diperlukan pelatihan-pelatihan yang menumbuhkan minat masyarakat untuk menulis. Dalam hal penerbitan, diharapkan penerbit dibebaskan dari selera pasar, tantangannya adalah bagaimana mencari dukungan (sumberdaya) untuk mewujudkan hal tersebut.

Kegiatan lainnya menjelang festival adalah lomba Menulis Cerpen dan Lomba Menulis Novelet. Festival itu sendiri, berisi kombinasi acara edukasi dan hiburan bertema "Baca, Jadilah Bijak! Tulis, Jadilah Berkat”, akan diselenggarakan pada tanggal 26-28 November 2010 di Jakarta.

“Festival tersebut kami persembahkan untuk seluruh komunitas perbukuan dan media tulis yang ada di Indonesia. Kami hanya mengawali, kami persilahkan semua penulis, jurnalis, pembaca dan seluruh penggiat pelayanan literature guna memberkati tubuh Kristus, masyarakat, dan Bangsa kita,” ujar Sansulung John Sum dari komunitas Penulis dan jurnalis Nasrani (Penjunan). Mula Harahap, dalam diskusi pertama beberapa bulan sebelumnya, menyatakan bahwa Yakoma PGI mendukung Festival ini untuk menggairahkan karya tulis kristiani di Indonesia.

Sumber: YAKOMA-PGI

Next Story : Konferensi Nasional Pemimpin Gereja Dibuka

Terpopuler

Headlines Hari ini