Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Ratusan Umat Kristen Irak Hadiri Misa 40 Hari

Amnesty International
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Dec. 12, 2010 16:06:14 WIB

Baghdad - Ratusan umat Kristen Irak, Jumat (10/12) menghadiri misa 40 hari meninggalnya 46 orang umat dalam aksi penyelamatan penyanderaan di Gereja Katedral Baghdad.

Aparat keamanan menjaga ketika para pemimpin Kristen memasuki Gereja Sayidat al Nejat atau Gereja Bunda Penyelamatan yang masih penuh dengan lubang tembakan di dinding dan langit-langit gereja itu akibat tembakan senjata para penawan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Diperkirakan jumlah umat yang hadir pada misa itu adalah 500 orang. Mereka memberikan penghormatan kepada umat yang tewas dalam peristiwa 40 hari lalu itu, termasuk para keluarga korban, korban selamat, politisi Irak, para diplomat dan pastor dari seluruh Baghdad.

Sementara di luar gereja sekelompok orang menggelar aksi unjuk rasa. Mereka membawa spanduk bertuliskan, “Hentikan pembunuhan Orang Kristen”. Mereka juga mendesak agar hasil investigasi atas kasus tersebut dipublikasikan.

Serangan ke gereja itu terjadi pada 31 Oktober lalu. Sebanyak tujuh orang pasukan keamanan Irak dan lima kelompok bersenjata tewas dalam peristiwa itu. Selebihnya adalah umat Kristen yang sedang menghadiri misa termasuk dua orang imam.

Hannady Haitham yang bekerja sebagai penerjemah untuk salah satu pastor yang tewas pada peristiwa itu, Wassim Sabih mengatakan, komunitas minoritas Kristen Irak sedang berjuang untuk melupakan peristiwa itu.

“Sungguh menyedihkan bagi saya, bagi kami semua, tetapi sebagai seorang teman para imam, saya melihat mereka dalam wajah umat,” kata Haitham di gereja itu Jumat (10/12). Dia melanjutkan, “Saya kehilangan Pastor Wassim, tetapi saya masih merasakan bahwa dia berada di sini. Dia begitu perhatian bagi anak-anak muda, orang tua, dan mereka yang sakit.”

Gelombang serangan terhadap umat Kristen di Irak menyebabkan banyak di antara mereka melarikan diri ke luar negeri. Sementara mereka yang bertahan masih cemas dan takut akan keberlangsungan hidup mereka.

“Sangat sulit, umat Kristen di Iraq hidup dalam sebuah krisis yang asli,” kata Pastor Amir Jaje, Superior Ordo Dominikan atau Ordo Predicatiorum (OP) kepada AFP sebelum perayaan tersebut.

Saat ditanya apakah dia percaya otoritas bisa memperbaiki situasi dan menjamin keamanan bagi komunitas minoritas Kristen, dia menegaskan, “Apa yang terjadi di sini membuat kita kehilangan kepercayaan kepada penguasa. Setiap hari serangan terus terjadi.”

Para saksi mata menceritakan, kelompok orang bersenjata berat memasuki Gereja Katolik Siria ketika sedang berlangsung misa Minggu sore. Kelompok bersenjata itu menahan 80 orang umat. Drama penyanderaan itu berakhir dengan serangan besar-besaran pasukan khusus Irak.

Negara Islam Irak yang berafiliasi dengan Al-Qaeda kemudian mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa itu. Meskipun pemerintah berjanji membangun kembali gereja, kerusakan akibat serangan tersebut sama sekali belum tersentuh.

Poster besar pastor-pastor yang tewas dalam peristiwa itu, Pastor Wassim (23) dan Taher Saadallah Boutros (32) terpampang di pintu masuk gereja. Selain itu gambar ke-46 korban juga ditempelkan di seluruh dinding gereja itu.

Umat Kristen Iraq sudah menjadi target kekerasan, termasuk pembunuhan dan penculikan. Ratusan orang sudah terbunuh dan sejumlah gereja diserang sejak Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak untuk menjungkalkan Saddam Hussein pada 2003.

Pada 2003, jumlah umat Kristen di Iraq masih berjumlah sekitar 800.000 sampai 1,2 juta orang. Tetapi jumlahnya terus berkurang dan saat ini jumlahnya mungkin tinggal 500.000 orang karena banyak orang yang melarikan diri ke luar negeri.

Sumber : suarapembaharuan

Next Story : Pemimpin Injili Mesir serukan doa bersama

More news in World

RI Kutuk Pemboman Gereja di Mesir

Jakarta - Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan teroris atas Gereja Koptik di Alexandria, Mesir pada 1 Januari 2011 lalu. ...

Terpopuler

Headlines Hari ini