Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Umat Kristiani Somalia Memohon Doa Selama Ramadan

Ethan Cole
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Aug. 19, 2010 07:31:13 WIB

Komunitas Kristiani bawah tanah Somalia memohon sesama umat percaya untuk berdoa atas keselamatan mereka selama bulan suci Ramadan.

Populasi Kristiani kecil disana sering dianiaya oleh ekstrimis Islam. Mereka minta sesama umat Kristiani berdoa mereka bisa hidup dalam kedamaian dengan tetangga Muslim mereka.

"Kami disebut kriminal dan murtad. Apa kejahatan kami? Kami menderita karena apa yang kami percayai," kata seorang Kristiani Somali, yang tidak diungkapkan namanya untuk alasan keamanan, kepada organisasi Open Doors USA.

"Tolong berdoa untuk seluruh umat Kristiani Somali yang menderita penganiayaan tidak balas dendam tapi menyerahkan kasus mereka pada Tuhan."

Aktivitas ekstrimis dan kesalehan religius umumnya meningkat di Somalia selama Ramadan. Banyak umat Kristiani di Somalia harus berpura-pura menganut Muslim agar tetap selamat.

Seorang Kristiani Somali mengatakan setelah bom bunuh diri di Uganda bulan lalu, umat percaya harus hadir dalam shalat Jumat di mesjid-mesjid setempat.

"Saya disana karena saya harus berbaur dengan kerumunan. Hal itu menyelamatkan jiwa saya, keluarga dan rekan-rekan saya," katanya.

Saat kotbah di mesjid itu memuji tindakan bunuh diri di Uganda yang didukung umat yang bersorak-sorai. Umat Kristiani juga ikut-ikutan meski tidak menyetujui tindakan itu.

"Tapi ini normal bagi komunitas Kristiani di Somalia," orang Kristiani itu mengatakan.

Somalia berada pada ranking 4 di daftar negara penganiaya terburuk di dunia yang dikeluarkan Open Doors, sebuah organisasi pengamat penganiayaan.

Juni lalu, Compass Direct News melaporkan bahwa seorang gadis berusia 17 tahun yang masuk ke ke-Kristenan dipukul dengan sadis dan diikat ke pohon oleh keluarganya.

Sebuah kelopok ekstrimis, bernama al Shabaab, yang berkaitan dengan al Qaeda, dilaporkan bertanggung-jawab untuk pembunuhan beberapa orang Kristiani di Somalia.

Januari lalu, militan-militan Al Shabaab membunuh Mohammed Ahmed Ali, seorang yang masuk ke-Kristenan yang memimpin sebuah gereja bawah tanah. Dan pada 2009, anggota Al Shabaab berada di belakang pemenggalan empat Kristiani yang bekerja untuk organisasi non profit yang membantu anak-anak yatim di selatan Somalia. Mereka adalah mantan pemeluk Islam dan dipenggal karena pemurtadan. Berita kematian disampaikan ke keluarga mereka oleh seorang militan al Shabaab.

Somalia, yang berlokasi di Horn Afrika, adalah salah satu negara paling tidak ber-hukum di dunia. Kekacauan dan konflik suku mewabahi negeri itu selama dua dekade terakhir. Negeri itu juga menderita karena krisis kemanusiaan dimana 35 sampai 40 persen populasi bergantung pada bantuan luar, menurut PBB. Juga, sekitar 1,2 juta Somali mengungsi karena pertikaian dan kekeringan.

Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB untuk Somalia mengatakan baru-baru ini bantuan untuk Somalia tahun ini diperkirakan antara 300$ sampai $400 juta nilainya, menurun dari $650 juta tahun lalu.

"[Kami] memiliki kekurangan bantuan di beberapa wilayah kunci yang membutuhkan bantuan," kata pejabat PBB Mark Bowden kepada kantor berita China, Xinhua.

Meski ada krisis kebutuhan, pada Agustus ini al Shabaad mengusir tiga agen kemanusiaan Kristiani. Mereka menuduh World Vision, Adventist Development and Relief Agency, dan Diakonia menggunakan pekerjaan kemanusiaan untuk menyebarkan Injil.

Organisasi-organisasi Kristiani itu menyangkal semua tuduhan dan sementara ini menghentikan operasi mereka.

Al Shabaad juga dilaporkan menyatakan perang pada PBB dan organisasi non profit dari negara-negara Barat lain yang mendistribusikan bantuan di Somalia.

Diperkirakan sekitar 4 juta Somali bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, menurut PBB.

Populasi Somalia hampir seluruhnya Muslim Sunni.

Next Story : Dewan Gereja "Hanya Minta Damai" di TimTeng

More news in africa

Otoritas Palestina Pugar Gereja Kelahiran Yesus Kristus

Otoritas Palestina dan pemimpin Kristen, Kamis (2/9) menandatangani kesepakatan untuk merenovasi gereja tempat kelahiran Kristus di Bethlehem yang ada di lokasi tempat kelahiran Yesus. ...

Terpopuler

Headlines Hari ini