Jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah Bekasi korban penusukan Hasian Lumbantoruan Sihombing saat ini masih terbaring lemah di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi. Kondisinya pun sempat menurun.
"Semalam dia sempat demam lagi. Kemungkinan besar karena banyaknya orang membesuk jadi dia tidak bisa istirahat dengan cukup akhirnya berpengaruh pada luka (tusuk)," kata pengacara HKBP Saor Siagian, Rabu.
Sehari kemarin banyak yang datang ke rumah sakit terus mengalir, baik itu untuk memberikan dukungan maupun mendoakan. "Tapi, keluarga kemungkinan akan mengurangi pengunjung yang bertemu dengan Hasian supaya dia bisa istirahat," kata Saor.
Dia mengaku hal ini menjadi berat bagi keluarga untuk menolak kunjungan baik keluarga besar maupun jemaat, namun tetap harus dilakukan. "Mungkin pengunjung bisa menjenguk dari luar kamar."
Terkait penolakan pembebasan biaya, menurut Saor, keluarga dan jemaat tidak mau dikasihani. "Sebelumnya, mereka (korban dan Pendeta Luspida Simanjuntak) sudah sering mengalami teror. Kalau Hasian, anaknya yang diteror," kata dia.
Saat itu, tak ada perhatian dari pemerintah, bahkan laporan intimidasi ini ke kepolisian hanya dianggap angin lalu. "Sekarang tiba-tiba mereka memberikan uang. Kami tentu bertanya-tanya, maksud pemberian ini apa dulu?"
Jika memang berniat membantu, kata dia, polisi dan pemerintah bisa mengusut kasus ini sampai tuntas. "Itu cukup bagi keluarga dan korban. Mereka tidak mau dikasihani."
Hasian yang juga majelis (Sintua) Gereja HKBP PTI itu kini dalam proses pemulihan pasca-operasi penutupan luka akibat penusukan Minggu lalu. Organ hati Hasian terluka 3 cm akibat penusukan Minggu pagi saat dia berjalan beriringan menuju gereja.
Sumber: Viva News
Setelah sempat tertunda selama 12 tahun, akhirnya hari ini dengan penjagaan ketat ratusan aparat kepolisian, jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mulai membangun rumah ibadah mereka di Jalan Bandung, Cinere, Depok, Jawa Barat. ...