Umat Kristiani yang tergabung dalam Forum Solidaritas Kebebasan Beragama berdoa dalam sebuah aksi damai menentang kekerasan beragama di Jakarta, Minggu, 15 Agustus 2010. (Foto: AP Photo / Dita Alangkara)
Lebih dari delapan dari sepuluh orang dewasa di dunia mengatakan agama adalah bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari mereka, menurut survei terbaru yang diadakan Gallup di 114 negara tahun lalu.
Dan seperti yang ditemukan survei-survei sebelumnya, masih ada korelasi kuat antara status sosioekonomi suatu negara dan kesalehan warganya.
Di negara-negara termiskin di dunia - yang pendapatan perkapitanya $2.000 atau kurang – proporsi median yang mengatakan agama penting dalam kehidupan mereka sehari-hari adalah 95 persen, lapor Gallup Selasa lalu.
Secara kontras, median dari negara-negara terkaya - yang pendapatan perkapitanya rata-rata lebih dari $25.000 – adalah 47 persen.
“Para ilmuwan sosial memikirkan berbagai penjelasan mengenai hubungan antara kesalahan sebuah populasi dan level pendapatan rata-ratanya," kata editor Gallup Steve Crabtree.
“Satu teori adalah agama memainkan peran yang lebih fungsional di negara-negara termiskin di dunia, dan membantu warganya melalui perjuangan sehari-hari untuk menyediakan kebutuhan untuk mereka dan keluarga mereka. Ada analisa Gallup sebelumnya yang mendukung ide ini," tambahnya.
Dalam analisa survei-survei Gallup pada tahun 2009 yang diadakan di 143 negara tiga tahun sebelumnya, organisasi itu menemukan bahwa hubungan antara kesalehan dan kesehatan emosional lebih kuat di antara penduduk negara-negara miskin, dibanding penduduk di negara-negara berkembang.
Dalam laporan terbaru ini, Gallup menemukan agama penting bagi 95 persen penduduk di negara-negara berpendapatan perkapitan $2.000 atau kurang. Dan untuk negara-negara berpendapatan perkapitan lebih dari $2.000 namun kurang dari $5.000 sebanyak 92 persen.
Setelah $5.000, jumlahnya semakin menurun, dimana 82 persen menganggap agama penting di kelompok negara-negara berpendapatan antara $5.001-12.500. Untuk $12.501-25.000, 70 persen mengatakan sama. Dan untuk negara-negara berpendapatan perkapita lebih dari $25.001, hanya 47 persen.
Negara teratas dengan persentase tertinggi adalah Bangladesh, Niger, Yemen, Indonesia, Malawi, dan Sri Lanka – dengan setidaknya 99 persen mengatakan agama penting dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Enam negara dengan persentase terendah adalah Estonia (16 persen), Swedia (17 persen), Denmark (19 persen), Jepang (24 persen), dan Hong Kong (24 persen).
Hasil dari survei-survei Gallup dilakukan dengan wawancara telepon dan pertemuan langsung pada tahun 2009 dari kira-kira 1.000 orang dewasa di setiap negara.