Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Majelis-majelis Agama Indonesia Kecam Perusakan Gereja di Malaysia

Steven Pramono
Reporter Kristiani Pos

Posted: Jan. 22, 2010 13:20:46 WIB

Majelis-majelis agama Indonesia menyatakan keprihatinan atas perusakan gereja-gereja di Malaysia setelah putusan Pengadilan Tinggi Malaysia memperbolehkan penggunaan kata "Allah" pada 31 Desember 2009.

Imbauan tersebut disampaikan Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Slamet Effendi Yusuf, Senin lalu dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia, Perseketuan Gereja-Gereja di Indonesia dan perwakilan organisasi keagamaan lainnya.

Mereka mengimbau seluruh umat beragama khususnya umat Islam dan Kristen di Malaysia menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dan anarkis, seperti membakar gereja, dalam bentuk protes terhadap keputusan pengadilan tinggi.

"Penyelesaian harus ditempuh lewat jalur hukum formal, dengan cara pengajuan banding," kata Slamet.

Mereka juga meminta semua kalangan menahan diri agar persoalan tersebut tidak meluas ke bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Imbauan tersebut juga ditujukan kepada umat agama di Indonesia karena kejadian di Malaysia juga bisa terjadi di Indonesia.

"Di masa depan perlu dikembangkan dialog theologis antar pimpinan dan umat beragama untuk membangun persaudaraan sejati dan saling pengertian di antara sesama warga bangsa dan umat beragama," kata Slamet.

Sebelumnya, pengadilan Malaysia memutuskan untuk mengizinkan warga yang beragama Kristen untuk menggunakan kata ‘Allah’ terhadap tuntutan penggunaan kata Allah oleh majalah mingguan Katolik The Herald. Keputusan pengadilan itu menimbulkan protes keras sehingga terjadi pengrusakan gereja.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak telah memerintahkan pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan dan penjagaan rumah-rumah ibadah.

"Kami tak akan ijinkan perdamaian dan pengertian yang dimiliki warga Malaysia yang terdiri dari berbagai etnik dan latar belakang terancam oleh siapa pun," kata Najib, Jumat lalu.

Malaysia adalah negara dengan penduduk 28 juta jiwa, di mana 60 persen dari jumlah itu adalah beragama Islam dan 40 persen lainnya dari berbagai agama.

Next Story : Gereja Diledakkan di Pakistan, Dua Terluka

Terpopuler

Headlines Hari ini