Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Taliban Ancam Donor Asing Bagi Korban Banjir

Elise T. Putri
Reporter Kristiani Pos

Posted: Aug. 30, 2010 12:54:51 WIB

Banyaknya gelombang bantuan asing kepada para korban banjir di Pakistan membuat para pemberontak Taliban gerah. Mereka mengancam akan menyerang warga asing yang mengirimkan bantuan kepada korban banjir karena menilai ada udang di balik batu.

Demikian juru bicara Taliban, Azam Tariq, saat dihubungi kantor berita Associated Press lewat sambungan telepon. Dia mengatakan bahwa AS dan negara-negara lain tidak murni berniat memberikan bantuan, namun ada motif lain di belakangnya.

"Mereka mempunyai maksud tertentu di balik ini, namun di depan mereka berbicara mengenai pemulihan dan bantuan," ujar Tariq tanpa memberikan detail pernyataannya.

"Tidak ada bantuan yang mencapai para korban, dan ketika korban tidak menerima bantuan, maka gerombolan asing tidak dapat diterima sama sekali," tambahnya lagi.

Tariq memperlihatkan isyarat bahwa para militan Taliban akan melakukan penyerangan dengan pernyataannya yang mengatakan "ketika kami mengatakan sesuatu yang tidak dapat diterima, seseorang dapat menyimpulkannya sendiri."

Kepala bantuan kemanusiaan PBB, John Holmes, mengatakan PBB telah berkomitmen untuk membantu korban banjir Pakistan apapun yang terjadi. Namun dia tidak akan menganggap enteng ancaman yang diberikan oleh militan Taliban.

"Jelas kami akan menanggapi ancaman ini dengan serius seperti sebelumnya, dan melakukan langkah-langkah pencegahan. Tapi kami tidak akan mundur dari apa yang kami yakini harus kami lakukan untuk membantu korban banjir Pakistan," ujarnya pada konferensi pers di markas PBB di New York.

Dia mengatakan ahli keamanan PBB akan bekerjasama dengan agen PBB dan organisasi internasional lainnya untuk menilai dan meminimalisir resiko yang ada.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, P.J. Crowley, mengatakan bahwa Washington juga akan menanggapi ancaman penyerangan dari para militan dengan serius.

"Kami mendapat informasi ancaman yang mengincar para pekerja bantuan asing di Pakistan, begitu juga dengan kementerian pemerintahan. Hal ini menunjukkan pandangan yang dangkal dari para ekstrimis dan kami menyadari ancaman tersebut," kata Crawley di Washington.

Holmes mengatakan bahwa Taliban pernah melakukan serangan bunuh diri terhadap kantor Program Makanan PBB di Islamabad Oktober tahun lalu. Peristiwa ini menewaskan lima stafnya.

Selain itu, Maret lalu, militan menyerang kantor World Vision, sebuah badan bantuan Kristen Amerika yang sedang membantu korban gempa di timurlaut Pakistan. Serangan tersebut menewaskan enam staf lokal.

Saat ini, menurut Holmes, PBB telah memberikan bantuan kepada sekitar dua juta warga Pakistan. Bantuan medis juga telah diberikan kepada sekitar 3 juta orang dan lebih dari 115.000 tenda dan 77.000 terpal telah dibagikan.

Next Story : India Mengenang 100 Tahun Ibu Teresa

Terpopuler

Headlines Hari ini