Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Menteri Minoritas Pakistan Shahbaz Bhatti Dibunuh

Michelle A. Vu
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Mar. 04, 2011 12:26:33 WIB
menteri-minoritas-pakistan-shahbaz-bhatti-dibunuh

Ketua Aliansi Semua Minoritas Pakistan Shahbaz Bhatti, kiri, menunjukkan surat ancaman yang diterima Michael Javed, kanan, seorang penduduk Kristiani di kota Charsadda, dalam sebuah konferensi pers di Islamabad, Pakistan, 16 Mei 2007. Orang bersenjata menembak dan membunuh Bhatti, serangan terakhir terhadap tokoh-tokoh Pakistan yang diancam militan Islam karena mendesak reformasi hukum penistaan agama yang dapat memaksa hukuman mati jika menghina Islam. (Foto: AP / Anjum Naveed)

Orang No. 1 sasaran Taliban di Pakistan, Menteri Urusan Warga Minoritas Shahbaz Bhatti, tewas ditembak Rabu sekitar jam 11 pagi waktu setempat.

Taliban mengklaim bertanggung-jawab atas pembunuhan aktivis minoritas itu.

Bhatti, 42, sedang meninggalkan rumah pada pagi hari itu ketika seorang penembak tak dikenal memborbardir mobilnya dengan peluru. Dia telah tewas ketika tiba di Rumah Sakit Shifa di Islamabad. Bhatti biasanya dikawal oleh petugas keamanan, namun Rabu itu ia mengatakan kepada mereka kalau tidak perlu ditemani.

"Pembunuhan Bhatti adalah pesan bagi semua pihak yang menentang hukum penistaan agama di Pakistan," kata Ihsanullah Ihsan, seorang juru bicara Taliban, menurut CNN.

Bhatti mengundang kemarahan kaum ekstrimis karena menuntut tinjauan terhadap hukum penistaan agama yang kontroversial ditengah kasus Asia Bibi, wanita pertama di Pakistan yang mendapat hukuman mati dibawah hukum penistaan agama.

Baru bulan lalu, The Christian Post bertemu dengan Bhatti di Washington, D.C., AS, untuk sebuah wawancara dan mengungkapkan telah menerima banyak ancaman mati karena berbicara menentang hukum penistaan agama Pakistan. Bhatti mengatakan kalau dia adalah target No. 1 Taliban setelah mantan Gubernur Punjab Salman Taseer, seorang penentang hukum penistaan agama, dibunuh. Taseer, seorang Muslim liberal, adalah target No. 1 Taliban sampai kemudian dibunuh oleh seorang pengawalnya sendiri pada 4 Januari tahun ini.

"Saya mau menjernihkan kalau saya sadar bahwa dalam perjuangan melindungi kebebasan beragama, hak-hak minoritas, dan untuk membuka suara menentang hukum penistaan agama, saya bisa dibunuh. Saya bisa mati," kata Bhatti dalam wawancara Februari kala itu.

"Tapi saya akan terus mengikuti prinsip-prinsip yang saya percayai. Saya akan terus mengusung suara mereka yang tak bersuara. Dan saya tidak akan merasa takut atas ancaman-ancaman ini karena saya mengikuti Yesus Kristus yang telah memberikan hidup-Nya sendiri bagi kita. Jadi sebagai seorang pengikut Kristus, takdir saya adalah berbicara untuk mereka yang tidak bisa berbicara bagi diri mereka sendiri."

Hukum penistaan agama Pakistan mendapat kritik tajam karena dapat dengan mudahnya disalahgunakan untuk menganiaya umat Kristiani dan minoritas lain. Hanya dengan sebuah tuduhan sederhana seseorang dapat dinyatakan melakukan penistaan, yang hukumannya denda, penjara, atau mati. Meski tanpa bukti yang layak, seperti dalam kasus Bibi, seseorang dapat dituduh melakukan penistaan dan dihukum mati.

Kematian Bhatti terjadi hanya dua bulan setelah pembunuhan teman dan koleganya Salman Taseer, yang merupakan salah satu advokat vokal pembebasan Bibi, seorang ibu Kristiani yang dituduh melakukan penistaan agama terhadap Nabi Muhammad. Meski dia mengatakan tidak pernah berbicara buruk mengenai Nabi Muhammad, dia dipukuli dan dipenjara sejak Juni 2009. Bibi masih dipenjara dan menunggu jadwal sidang untuk naik banding.

Umat Kristiani hanya 1,5 persen dari 185 juta populasi Pakistan.

Menanggapi pembunuhan Bhatti, ajudan Presiden Asif Ali Zardari, Farahnaz Ispahani, berkata, "Ini adalah kampanye yang diorkestra untuk memenggal setiap suara liberal, progresif dan humanis di Pakistan," menurut The Associated Press.

"Waktunya telah datang bagi pemerintah federal dan propinsi untuk berbicara dan mengambil sikap tegas terhadap pembunuh-pembunuh ini untuk menyelamatkan esensi utama dari Pakistan."

Bhatti adalah umat Kristiani pertama yang menjadi anggota Kabinet Presiden di Pakistan.

Next Story : Jemaat GKI Taman Yasmin Kembali Kebaktian di Jalan

Terpopuler

Headlines Hari ini