Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Gereja Koptik Mesir Buka Hubungan dengan Ikhwanul Muslimin

Robert B.
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Mar. 21, 2011 12:37:50 WIB

Pemimpin Tertinggi Gereja Koptik Mesir untuk pertama kali melakukan pembicaraan telepon dengan Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, untuk memperkuat kerja sama, Senin (21/3).

"Baba Shenouda dan Syeikh Mohamed Badie sepakat memperkuat tali persaudaraan antara kedua pihak untuk persatuan bangsa Mesir tercinta," menurut pengumuman yang ditayangkan lewat televisi Koptik Mesir, Senin.

Pembicaraan kedua tokoh anutan itu dilakukan menyusul pelaksanaan referendum amandemen konstitusi pada Sabtu (19/3). Referendum tersebut untuk memilih 'ya' atau 'tidak' menyangkut amandemen konstitusi.

Ikhwanul Muslimin mengkampanyekan 'ya'. Tapi, beberapa kalangan Koptik menyerukan 'tidak'.

Mayoritas warga Mesir, 77,2 persen, mendukung amandemen konstitusi pada referendum lalu, sehingga membuka jalan untuk pemilihan parlemen dan presiden dalam waktu enam bulan.

Seperti dikutip dari Al Arabiya, sebanyak 18,5 juta pemilih dari 45 juta warga Mesir yang berhak memilih (41 persen), melakukan pemilihan pada referendum Sabtu lalu.

Draft perubahan konstitusi dibuat oleh sebuah panel yang ditunjuk Dewan Tertinggi Militer yang berkuasa, dengan alasan agar dapat melakukan penyerahan kekuasaan kepada pemerintahan sipil terpilih secepat mungkin.

Perubahan juga meliputi pembatasan masa jabatan presiden, maksimal selama dua periode untuk masa jabatan empat tahun per periode.

Konstitusi baru juga menetapkan kewenangan pengawasan pemilu berada di tangan pengadilan.

Referendum konstitusi Mesir menimbulkan pro dan kontra. Sebagian pihak menyatakan, draft konstitusi sudah cukup mengakomodasi kebutuhan pada saat ini, sedangkan pihak lainnya menyatakan, draft konstitusi belum lengkap dan harus direvisi.

Kelompok Ikhwanul Muslimin serta sisa-sisa anggota Partai Demokratik Nasional bentukan Mubarak, meminta para pemilih untuk mendukung perubahan.

Gereja Koptik sebelumnya menyatakan keberatan dengan Pasal 2 Konstitusi. Pasal 2 ini menyebutkan bahwa Islam merupakan agama negara dan hukum Islam sebagai sumber utama perundang-undangan tidak termasuk dalam amandemen.

Umat Kristen Koptik berjumlah 12 persen dari 80 juta populasi Mesir. Mereka kerap mengeluhkan diskriminasi dari pemerintah maupun warga Mesir yang mayoritas Muslim. Serangan terhadap gereja Koptik terakhir terjadi pada 8-9 Maret lalu. Menurut Los Angeles Times, 13 orang tewas dan 140 orang lainnya terluka.

Next Story : Lintas Agama Doa Bersama

Terpopuler

Headlines Hari ini