Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Perkiraan Korban Tewas Lampaui 10.000, PM Jepang Nyatakan Krisis Terburuk Sejak PD II

Ethan Cole
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Mar. 14, 2011 10:40:10 WIB
perkiraan-korban-tewas-lampaui-10000-pm-jepang-nyatakan-krisis-terburuk-sejak-pd-ii

Seorang pria yang terdampar dibawa ke tempat yang lebih tinggi oleh seorang tentara Jepang di Kesennuma, timur laut Jepang, Sabtu 12 Maret 2012, sehari setelah gempa raksasa dan tsunami menerjang pesisir timur laut negeri itu. (Foto: AP/Kyodo News)

Gempa dan tsunami di Jepang diperkirakan menewaskan lebih dari 10.000 jiwa di satu negara bagian saja, menurut kepala polisi prefektur Miyagi pada hari Minggu.

Miyagi adalah prefektur yang paling parah terkena dampak gempa berskala 8,9 yang menyebabkan tsunami raksasa.

"Ini adalah krisis terbesar di Jepang sejak perang berakhir 65 tahun lalu," kata Perdana Menteri Naoto Kan kepada wartawan.

Jutaan penduduk di pesisir timur laut Jepang telah dua hari tidak dapat mengakses air bersih, makanan, dan listrik setelah gempa bumi memicu tsunami setinggi 23 kaki yang menghantam negara kepulauan itu pada jam 2:46 siang waktu setempat Jumat lalu.

Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berskala 8,9 namun Minggu lalu pejabat Jepang menyatakan 9,0. Dilaporkan gempa itu adalah gempa terbesar kelima di dunia sejak tahun 1900 dan terburuk dalam sejarah Jepang.

Lebih dari 1,4 juta rumah tidak mendapat air sejak hari Jumat, dan sekitar 2,5 juta rumah tidak mendapat listrik, menurut The Associated Press.

Pemerintah Jepang melaporkan telah mengirimkan sekitar 100.000 paket berupa selimut, air minum botol, dan beberapa liter bensin mendampingi mi instan, nasi siap santap, popok dan roti ke wilayah-wilayah yang terpengaruh.

Namun tidak hanya korban selamat harus mengkuatirkan bagaimana bertahan sampai bantuan datang, mereka juga takut terekspos radiasi dari dua reaktor nuklir yang rusak karena gempa dan tsunami. Setidaknya satu reaktor tampak mengalami krisis parsial. Namun pada hari Minggu, perdana menteri Jepang menolak pernyataan kalau krisis telah terjadi dan mengatakan dia tidak akan menggunakan perkataan "krisis" untuk menggambarkan apa yang terjadi pada reaktor-reaktor tersebut.

Namun masih ada ketakutan akan terjadi ledakan kedua di pembangkit tenaga listrik Fukushima Daiichi di timur laut Jepang, di tengah usaha para pekerja pada hari Minggu untuk mendinginkan bagian-bagian besi yang terbakar. Sebuah ledakan telah terjadi Sabtu lalu, yang menyebabkan atap sebuah bangunan yang menaungi sebuah reaktor terlepas, menurut CNN.

Di tengah perkembangan terbaru yang bergejolak di Jepang, beberapa organisasi bantuan Kristiani menyediakan bantuan darurat secepat mungkin. Organisasi Salvation Army (Bala Keselamatan) Jepang melaporkan telah mengirimkan tim ke kota Sendai, Jumat lalu dan memberikan bantuan-bantuan dasar sambil menilai kerusakan.

Markasnya di Tokyo juga dibuka untuk mereka yang tidak dapat pulang ke rumah karena transportasi umum dihentikan. Mereka yang datang ke penampungan diberi minuman hangat dan makanan bungkus.

Sementara itu, World Vision mengirimkan tiga staf ke wilayah-wilayah yang terkena untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasikan bantuan yang segera diperlukan korban yang selamat. Mereka akan merespon bencana itu dengan anggaran awal $400.000 untuk satu bulan.

"Doa kami dan rekan-rekan tertuju bagi para korban dan juga semua yang terkena dampak bencana ini," kata Kenjiro Ban, penanggung-jawab urusan darurat dan kemanusiaan Salvation Army di Jepang.

Next Story : Jemaat GKI Taman Yasmin Kembali Kebaktian di Jalan

Terpopuler

Headlines Hari ini