Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Paus Benediktus XVI Disambut Para Demonstran Selama Tur di Jerman

Claudia Cheng
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Sep. 23, 2011 13:44:31 WIB
paus-benediktus-xvi-disambut-para-demonstran-selama-tur-di-jerman

(Photo: Paus Benediktus XVI merayakan Ekaristi Kudus di stadion Olimpiade di Berlin, 22 September, 2011. REUTERS/Fabrizio Bensch)

Paus Benediktus XVI memulai kunjungan empat hari ke negara asalnya, Jerman, 22-25 September, disambut oleh demonstran yang menuduhnya berusaha menutupi tuduhan pelecehan seksual terhadap anak.

Paus berkata tentang perjalanannya ke tanah airnya dalam sebuah pidato di Bellevue, "Meskipun perjalanan ini adalah kunjungan resmi yang akan memperkuat hubungan baik antara Republik Federal Jerman dan Tahta Suci, saya datang ke sini terutama bukan untuk mengejar tujuan politik atau ekonomi tertentu, melainkan untuk bertemu jemaat dan berbicara tentang Allah."

Namun demikian, tidak semua orang Jerman sangat antusias terhadap kunjungannya, sementara Benediktus disambut oleh para demonstran yang berkumpul di Berlin yang marah karena penanganan kasus penganiayaan anak oleh para imam dan lebih dari pandangannya tentang seksualitas.

Seorang demonstran, Markus Schuke kepada Reuters, "Mengapa dia diundang ke parlemen? Dia tidak ada hubungannya dengan politik. Kebijakannya terhadap kondom adalah pantas sebagai pembunuhan."

Demonstran lain, yang menentang cara Paus dalam menangani kasus pelecehan seksual anak-anak, mengatakan, "Itu adalah gereja dan hal ini Paus yang mengizinkan semua penyalahgunaan disapu bersihkan."

Pengawasan paling baru setelah Jaringan Para Korban yang Disalahgunakan oleh Imam (SNAP) menuangkan keluhan-keluhan kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Paus Benediktus XVI dan tiga pejabat senior Vatikan.

Pengacara untuk Pusat Hak Konstitusional yang menyerahkan kasus (SNAP) dan berpendapat pekan lalu, "Pejabat Vatikan yang dituduh dalam kasus ini bertanggung jawab atas pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya, dan atas penyiksaan fisik dan psikologis korban di seluruh dunia baik melalui perintah tanggung jawab maupun secara langsung menutup-nutupi kejahatan."

Vatikan menanggapi pengawasan dalam pernyataan yang dirilis oleh Associated Press, menyebutkan tindakan "aksi publisitas itu menggelikan dan penyalahgunaan sistem keadilan internasional."

Namun demikian, para ahli percaya bahwa karena ICC didirikan dengan yurisdiksi atas kejahatan terhadap perang dan kemanusiaan, maka kejahatan yang diduga dilakukan oleh para pemimpin Gereja Katolik Roma tidak mungkin sampai ke pengadilan.

Next Story : Anggota DPR Menyurati Presiden Soal Kebebasan Beribadah

More news in dunia

Ke-Kristenan Dunia Punya Alamat Baru, Penampilan Baru dan Banyak Nama

“Kisah ke-Kristenan sebagai iman yang mendunia ditulis di depan mata kita," kata Dr. Dana Robert dari Boston University School of Theology, saat berbicara di hadapan kumpulan pemimpin-pemimpin gereja dunia

Terpopuler

Headlines Hari ini