Home > Budaya

Bintang Sixpence None the Richer, Leigh Nash, Kembali ke Musik Kristiani

Dari “Kiss Me” ke “Blessed Redeemer,” mantan vokalis utama Sixpence None the Richer, Leigh Nash, memberi perhatian ke Kasih Agung dengan proyek terbarunya.

Mengelilingi dunia dan mendapat popularitas dengan bandnya, Nash mengalami banyak kesuksesan namun tidak pernah mengkompromikan pendiriannya sebagai seseorang yang beriman.

Meski Sixpence None the Richer dikenal karena hit-hit musik pop mereka, band itu sendiri berakar dari iman.

Band itu memilih nama mereka dasari salah satu buku apologetik ke-Kristenan yang paling terkenal, Mere Christianity yang ditulis C.S. Lewis. Saat menjelaskan makna dibalik nama band dalam wawancara “The Late Show with David Letterman,” Nash mengatakan, “Itu muncul dari sebuah buku C.S. Lewis berjudul Mere Christianity. Seorang anak kecil minta ayahnya memberikan sixpence (enam pence), sebuah jumlah yang sangat kecil dalam kurs Inggris untuk dapat membeli hadiah untuk ayahnya. Sang ayah dengan senang menerima hadiah tersebut dan benar-benar bahagia, namun dia juga menyadari dia tidak bertambah kaya dari transaksi tersebut."

“C.S. Lewis membandingkan kisah itu dengan kepercayaan bahwa Tuhan telah memberikan padanya, dan kita, berkah-berkah yang kita miliki, untuk melayani Dia dengan cara yang rendah hati, menyadari bagaimana kita bisa mendapat berkah itu pada awalnya."

Nash, yang tumbuh besar menyanyi di gerejanya, sekarang kembali ke akarnya.