Home > Gereja

120 Ribu Jemaat HKBP Peringati Jubilium 150 Tahun

Lebih dari 120 ribu jemaat Huria Kristen Batak Prostestan (HKBP) Wilayah II Sumatera Utara, dengan semangat memperingati 150 tahun misi Kristen masuk ke Tanah Batak pada hari Minggu di Stadion Teladan Medan.

Jemaat memadati area tempat duduk dan halaman meski cuaca panas. Ribuan jemaat juga memadati bagian luar stadion.

Sebelum perayaan dimulai, dilakukan prosesi meliputi para pendeta dan pucuk pimpinan HKBP. Jemaat kemudian menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Ephorus (Pemimpin) HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu dalam kotbahnya menyatakan, jemaat HKBP harus berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan apa pun yang terjadi dalam hidup mereka. Ia mengakui jika hanya dari perlakuan jemaat, tidak mungkin mereka dapat bersatu dari perpecahan yang pernah terjadi. Namun berkat kebaikan, anugrah, kemurahan dan kasih sayang Tuhan, umat HKBP utuh sampai saat ini.

Ia kemudian menyampaikan terima kasih kepada seluruh hadirin dan pemerintah daerah, dan memberikan piagam penghargaan kepada mantan pucuk pimpinan HKBP di Wilayah II, pemenang lomba paduan suara dan Yayasan Kebenaran Internasional (YSKI).

Selain pagelaran Sekolah Minggu dan sendratari dari Gereja Anglikan, acara juga dimeriahkan dengan operet perjalanan HKBP, serta paduan suara dari berbagai denominasi gereja seperti Katolik, GKPI, GBKP, GKPA, GKPS, Aras Nasional, GMI, BNKP, HKI dan GKPPD.

Tokoh nasional turut hadir diantaranya Menko Kesra Agung Laksono, Plt Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho, perwakilan Nahdatul Ulama (NU), Walubi, dan perwakilan gereja-gereja tetangga.

Sebelumnya Ketua Panitia HKBP Wilayah II Sumut-NAD RE Nainggolan mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan tema peringatan jubilium bahwa HKBP tidak ingin menjadi gereja yang inklusif, tetapi gereja yang dialogis, terbuka, bersama warga lain turut membangun bangsa.

Agung Laksono dalam sambutannya meminta agar umat HKBP yang merupakan salah satu aset bangsa, menindaklanjuti pembangunan dialog antar sesama untuk menciptakan hubungan silaturahmi yang lebih harmonis. Ini menutup kemungkinan upaya untuk menimbulkan perpecahan di antara masyarakat yang majemuk di Sumatera Utara dan Indonesia.

Sementara itu Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho memuji HKBP karena selain memperhatikan pertumbuhan iman jemaat, HKBP juga melakukan berbagai kegiatan bakti sosial, kesehatan dan gerakan pelestarian lingkungan melalui penghijauan massal di berbagai tempat.

HKBP berdiri dari kesepakatan empat misionaris yaitu Heine (H), Klammer (K), Bezt (B), Van Asselt (P) di Parau Sorat, Sipirok. "Sejarah ke-Kristenan di Tanah Batak sebenarnya sudah dimulai tahun 1821 ketika Musson dan Liman di Lobu Pining dan misionaris lainnya melakukan penginjilan. Namun nama keempat misionaris itu disepakati lahirnya HKBP di Tanah Batak," kata RE Nainggolan, kepada Harian Analisa.

Setelah 150 tahun, jemaat HKPB mencapai 4,1 juta orang dengan 3.165 gereja tersebar di seluruh Indonesia hingga ke Singapura, Malaysia, Jerman, dan Amerika Serikat.