Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Pertemuan Global Pemimpin Kristiani akan Adopsi Pernyataan Sifat, Panggilan Gereja

Joshua A. Goldberg
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Aug. 14, 2010 06:33:56 WIB

Pemimpin Kristiani dari seluruh dunia yang rencananya akan berkumpul di Afrika Selatan Oktober mendatang akan mengadopsi dokumen baru setelah Perjanjian Lausanne yang bersejarah, sebuah manifesto injili yang dianggap sebagai salah satu dokumen-dokumen terpenting dalam Kristendom.

Dokumen yang sangat dinantikan itu, dinamakan Komitmen Cape Town, akan "berakar pada sentralitas keunikan Kristus, dan autoritas Firman," kata para pemimpin Gerakan Lausanne (Lausanne Movement), yang mencetuskan pertemuan di Cape Town bekerjasama dengan Aliansi Injili Dunia (World Evangelical Alliance).

Dokumen itu akan merefleksikan diskusi-diskusi dari sekitar 4.000 pemimpin Kristiani dari 200 negara yang akan berkumpul untuk memusatkan pemikiran tentang masa depan Gereja dan penginjilan di abad 21.

Namun Lindsay Brown, direktur internasional Gerakan Lausanne mengatakan bahwa pernyataan itu akan menyediakan kaum injili definisi yang jelas mengenai sifat dan panggilan Gereja.

"Ada ketidak-jelasan saat kita berbicara mengenai penginjilan dan Injil, terutama di Gereja Barat," kata Brown saat mengumumkan dokumen.

"Kita harus memiliki persetujuan mengenai pesan yang kita proklamirkan," tambahnya.

Brown juga berharap pertemuan Cape Town 2010 akan berakhir dalam "panggilan segar ke Gereja di seluruh dunia untuk menanggung kesaksian akan Yesus Kristus dan semua pengajarannya di seluruh dunia - tidak hanya secara geografis, tapi juga dalam berbagai sisi ide."

Cape Town 2010 akan menjadi Lausanne Congress internasional ketiga sejak komite itu dipimpin evangelis terkemuka Billy Graham pada pertemuan pertamanya di 1974, yang menarik lebih dari 2.700 pemimpin injili dari 150 negara dan akhirnya menghasilkan Perjanjian Lausanne.

Untuk pertemuan mendatang, pemimpin yang berasosiasi dengan Gerakan Lausanne dan Aliansi Injili Dunia akan membahas dunia dan budaya saat ini untuk mengetahui dimana Gereja harus menginvestasikan usaha dan energinya untuk benar-benar efektif merespon panggilan Kristus untuk membawa Injil ke seluruh dunia dan memuridkan seluruh bangsa.

"Sekarang adalah momen kritis untuk Gereja global, dengan tekanan dari luar dan perpecahan di dalam," kata Doug Birdsall, kepala eksekutif Gerakan Lausanne. "Kita percaya Komitmen Cape Town akan menjadi panggilan jernih untuk persatuan diantara kebenaran dasar Injil lainnya."

Chris Wright, direktur Langham Partnership International, diharapkan menjadi kepala arsitek Komitmen Cape Town yang akan berdiri di samping Perjanjian Lausanne (1974) dan Manifesto Manila (1989).

Tokoh Kristiani terkemuka John Stott, yang mendirikan Langham Partnership International, adalah mantan kepala arsitek dua dokumen terakhir.

Selain 4,000 pemimpin Kristiani yang akan menghadiri Cape Town 2010, ribuan diharapkan akan berpartisipasi melalui internet dan media lain.

Cape Town 2010 akan digelar 16-25 Oktober di Cape Town International Convention Centre.

Next Story : Bupati Asahan Minta Maaf atas Perusakan Gereja

Terpopuler

Headlines Hari ini