Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Bupati Asahan Minta Maaf atas Perusakan Gereja

Ariza Samuel
Reporter Kristiani Pos

Posted: Aug. 24, 2010 16:20:52 WIB
bupati-asahan-minta-maaf-atas-perusakan-gereja

(Foto: Harian SIB)

Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP meminta maaf atas peristiwa perusakan gedung Gereja HKBP di Desa Gajah Sakti, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan yang terjadi Jumat (20/8) malam dan mengimbau provokator perusakan agar menyerahkan diri kepada petugas.

"Atas nama pemerintahan saya menyampaikan maaf kepada jemaat gereja HKBP dan umat nasrani yang ada di Asahan. Kejadian itu merupakan tindakan perseorangan yang disulut provokator yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan sampai saat ini belum mengetahui siapa provokator. Provokator ini harus dikejar untuk mengetahui siapa pelakunya dan apa motifnya. Saya yakin terjadinya peristiwa tersebut dikarenakan massa menerima informasi yang salah. Padahal selama ini sejak desa itu menjadi sebuah pemukiman tidakj pernah terjadi hal sedemikian. Saya berkeyakinan ada dalang di belakang kerusuhan tersebut,” kata Taufan kepada Harian SIB, Senin (23/8).

“Atas peristiwa itu saya sebagai pribadi dan atas nama pemerintah berduka. Saya berharap masyarakat untuk menjaga kekondusifan dan kepada warga setempat untuk tidak terpengaruh dengan berita burung yang isinya tidak dapat dipercaya. Jika ada mendengar hal yang kurang baik terlebih lebih menimbulkan SARA minta perlindungan dengan aparat hukum dan menyampaikan masalahnya kepada kepala desa atau aparat desa," tambahnya.

Begitu menerima informasi tentang adanya peristiwa ini, Bupati bersama Kapolres Asahan AKBP Mashudi SIK SH MHum dan Ketua DPRD Asahan Benteng Panjaitan SH segera meluncur ke lokasi, Jumat (20/8) malam, menurut Harian Global.

Setibanya di lokasi, Taufan segera memperkenalkan dirinya beserta unsur Muspida yang turut dan meminta agar semua masyarakat, terutama warga di Kecamatan Bandar Pulau, untuk tidak terpengaruh dengan ajakan atau seruan untuk berbuat anarkis.

"Negara kita adalah negara hukum. Semua masalah dapat diselesaikan secara hukum," seru Taufan saat malam kejadian itu, membuat kerumunan massa yang semula beringas langsung membubarkan diri.

Peristiwa kerusuhan yang mengakibatkan perusakan Gereja HKBP tersebut dilakukan oleh massa dari luar Desa Gajah Sakti dikarenakan salah menerima informasi oleh provokator yang diyakini ingin menciptakan kerusuhan di saat ramadan.

Bukan hanya gereja menjadi sasaran amukan massa, melainkan massa juga merusak dua rumah warga, kios, dan motor.

Pelaku diduga merupakan gabungan organisasi masyarakat (ormas) Islam dari Dusun Au Napitu, Desa Gaja Sakti, Bandar Pulo, Asahan, Sumatra Utara. "Mereka terpancing oleh seorang warga Dusun Au Napitu yang mengganggu kegiatan salat Tarawih di sebuah masjid," aku saksi mata di lapangan kejadian.

Tidak ada korban jiwa, dan kondisi keamanan di sekitar lokasi gereja tetap diawasi kepolisian.

Next Story : Pertemuan Global Pemimpin Kristiani akan Adopsi Pernyataan Sifat, Panggilan Gereja

Terpopuler

Headlines Hari ini