Aliansi Injili Dunia Tunda Pertemuan Umum Akibat Divisi Komunitas Injili Korea

Sign Up for Free eNewsletter ››
  • ((Foto: The Christian Post))
    Dr. Geoff Tunnicliffe, CEO dan Sekretaris Umum WEA.
1/1
By Stoyan Zaimov, Christian Post Reporter
February 11, 2014| 05:49 pm

Aliansi Injili Dunia (WEA) mengumumkan, Selasa (11/2), bahwa pihaknya menunda Pertemuan Umum yang dijadwalkan berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada Oktober 2014 akibat perpecahan internal dalam komunitas injili disana.

"Dalam beberapa bulan terakhir khususnya ada beberapa perjuangan dalam konteks Korea, beberapa perpecahan di dalam gereja, dan karena itu membawa mereka dengan kesulitan yang benar-benar berfokus pada persatuan umat Kristiani. Mereka harus lebih fokus pada beberapa masalah internal dan menyelesaikannya sebelum mereka bisa menjadi tuan rumah untuk pertemuan se-dunia," kata Dr. Geoff Tunnicliffe, CEO dan Sekretaris Umum WEA dalam sebuah wawancara dengan The Christian Post, Selasa (11/2).

"Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan umat Kristiani di Korea akan menganggap diri mereka aliran injili. Sebenarnya pokok dari iman mereka memiliki komitmen yang sama, mereka mungkin memiliki preferensi atau gaya yang berbeda, tapi saya tidak berpikir perbedaan itu terhadap teologi," kata Tunnicliffe.

Siaran pers dari organisasi mencatat bahwa Korea Selatan telah dipilih empat tahun lalu sebagai tuan rumah untuk Pertemuan Umum yang berlangsung setiap enam tahun dengan harapan bahwa keputusan itu akan mendorong persatuan di antara gereja-gereja injili dan tubuh Kristus secara global.

Follow us Get CP eNewsletter ››

Tunnicliffe juga mengatakan kepada CP bahwa Dewan Kristen Korea telah memahami dan setuju dengan keputusan penundaan pertemuan.

"Sudah ada kesadaran akan tantangan yang dihadapi gereja Korea untuk bersatu. Kami telah berusaha untuk menemukan cara yang masih bisa terjadi di Korea, tetapi karena dalam delapan bulan dan ada begitu banyak persiapan yang perlu dilakukan, kami berpikir bahwa tidak ada cukup waktu ditengah beberapa tantangan ini dan menjadi tuan rumah di tahun yang sama," jelasnya.

Adapun ke depannya, Tunnicliffe mengatakan bahwa Dewan Internasional WEA akan memilih dimana akan diadakan dan tidak menutup kemungkinan di Korea Selatan. Ia mengatakan, bagaimanapun, bahwa karena banyaknya persiapan yang diperlukan maka pertemuan tidak akan dilakukan pada tahun ini.

Ia juga menekankan bahwa pilihan lokasi harus mudah diakses dari seluruh dunia, terutama masalah visa karena ada banyak negara di seluruh dunia yang sangat sulit untuk mendapatkan visa.

Tunnicliffe menyimpulkan, bahwa ia teringat dengan doa Yesus pada Yohanes 17, ketika Yesus berdoa agar dunia akan mengenal-Nya. Kesatuan umat Kristiani adalah sebuah tantangan dan dirinya yakin bahwa gereja-gereja Korea ingin hidup seperti gereja lainnya di dunia untuk berdoa dan memberikan semangat kepada para pemimpin yang membimbing kita.

 
Advertisement
comments powered by Disqus