Obama: Kebebasan Beragama Adalah Pusat Martabat Manusia

Sign Up for Free eNewsletter ››
  • ((Foto: REUTERS/Kevin Lamarque))
    Presiden AS Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama menundukkan kepala mereka dalam doa saat menghadiri National Prayer Breakfast di Washington, 6 Februari 2014.
1/1
By Napp Nazworth, Christian Post Reporter
February 06, 2014| 12:29 pm

Presiden AS Barack Obama menyampaikan tentang kebebasan beragama adalah pusat martabat manusia dan sebagai komponen kunci dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dalam National Prayer Breakfast, Kamis (6/2), di Washington DC, AS.

"Hari ini kita mengakui prinsip-prinsip yang kita ketahui itu benar," katanya. "Kita tahu bahwa kita masing-masing diciptakan menurut gambar Allah. Karena itu kita percaya pada martabat setiap manusia bahwa tidak ada satu pun kekuatan duniawi yang dapat mengambilnya. Pusat dari martabat itu adalah kebebasan beragama - hak setiap orang untuk mempraktekkan iman mereka, bagaimana mereka memilih, mengubah iman mereka jika mereka memilih atau tidak beriman sama sekali, dan hal ini harus bebas dari penganiayaan dan ketakutan."

Obama menyatakan bahwa Amerika Serikat memimpin dunia dalam mempromosikan kebebasan beragama, yang merupakan salah satu tujuan utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

"Mempromosikan kebebasan beragama adalah tujuan utama dari kebijakan luar negeri AS dan saya bangga bahwa tidak ada bangsa di bumi ini yang tidak berdiri untuk kebebasan beragama di seluruh dunia lebih dari Amerika Serikat."

Beberapa alasan untuk mempromosikan kebebasan beragama di negera lainnya, Obama menjelaskan bahwa hal itu sebenarnya dapat menguntungkan negaranya ketika mereka melindungi kebebasan beragama warganya sehingga dapat membantu keamanan nasional AS.

"Sejarah menunjukkan," katanya, "bahwa negara-negara yang menjunjung tinggi hak-hak rakyat mereka termasuk kebebasan beragama adalah lebih adil, lebih damai dan lebih sukses. Bangsa yang tidak menegakkan hak-hak ini maka akan menaburkan benih pahit atas ketidakstabilan dan kekerasan dan ekstremisme. Jadi kebebasan urusan agama ada pada keamanan nasional kita."

Follow us Get CP eNewsletter ››

Bangsa yang tidak melindungi kebebasan beragama, ia menambahkan, tidak akan berhasil: "Tidak ada masyarakat yang bisa benar-benar berhasil kecuali menjamin hak-hak semua masyarakat, termasuk kelompok agama minoritas."

Dalam beberapa kasus, Obama menyatakan, perlindungan kebebasan beragama berarti menentang hujatan dan fitnah hukum, yang kadang-kadang melampaui kebebasan beragama.

"Kami akan terus berdiri untuk kebebasan beragama di seluruh dunia. Termasuk menentang penghujatan dan penistaan ​​agama yang kadang-kadang dipromosikan sebagai ekspresi agama, namun pada kenyataannya bisa terlalu sering digunakan untuk menekan agama minoritas," katanya.

Obama juga berbicara tentang tahanan atau mereka yang dipenjara karena keyakinan mereka di seluruh dunia. Ia mengatakan pemerintahannya akan melakukan "segala daya kami untuk menjamin" pembebasan Kenneth Bae, seorang misionaris Kristen yang ditahan di Korea Utara. Obama juga meminta pemerintah Iran untuk melepaskan Saeed Abedini, seorang pendeta Amerika, "agar ia bisa kembali bersama istri dan anak-anaknya di Idaho."

Obama mulai berbicara tentang perjalanan iman Kristen-nya saat ia mulai menghadiri gereja di Chicago yang juga sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi kemiskinan, sehingga membawanya untuk menjadi Kristen.

"Saya bersyukur bukan hanya karena saya bangkrut dan Gereja memberi saya makan," katanya, "tetapi membawa saya ke sesuatu yang lain yaitu Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya."

 
Advertisement
comments powered by Disqus