Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Protes Pura Hindu, 12 Warga Malaysia Didenda

Mathea N.
Reporter Kristiani Pos

Posted: Jul. 27, 2010 08:49:04 WIB

Sebanyak 12 warga Malaysia didenda oleh sebuah pengadilan di Malaysia, karena melakukan protes ilegal menentang pembangunan sebuah Pura yang biasa digunakan oleh umat Hindu beribadah. Protes tersebut juga menyertakan potongan kepala sapi yang dianggap suci oleh umat Hindu.

Protes yang terjadi pada Agustus tahun lalu tersebut menyebabkan ketegangan antara tiga kelompok etnis utama di Malaysia, yakni kelompok Malaysia yang mayoritasnya Muslim dan etnis China serta India yang mayoritasnya beragam Budha, Kristen dan Hindu. Demikian dilansir AFP, Selasa (27/7/2010), seperti diberitakan Kompas.

Kelompok warga minoritas ini umumnya mengeluhkan hak mereka untuk melaksanakan ibadahnya seringkali dikesampingkan oleh warga pribumi Malaysia yang beragama Islam.

Warga yang didenda ini diketahui melakukan aksi protes dengan berjalan sambil membawa kepala sapi yang baru saja dipenggal. Mereka mengarak kepala sapi tersebut dari masjid tempat mereka beribadah hingga Kantor Menteri Negara Bagian Selangor, 28 Agustus 2009 lalu.

Para pengunjuk rasa ini menolak rencana pemerintah untuk membangun Pura bagi umat Hindu, khususnya di wilayah yang sebagian besar warganya memeluk agama Islam.

Beberapa dari pengunjuk rasa bahkan menginjak-injak dan meludahi kepala sapi yang mereka arak, sekaligus melakukan khotbah yang menyerang umat Hindu Malaysia.

Konflik ini makin menunjukan frustrasi di antara etnis minoritas Malaysia di mana kebebasan mereka untuk melakukan ibadah mereka dihalangi. Awal tahun ini, aksi perusakan terhadap beberapa gereja telah mencoreng citra Malaysia.

Aksi perusakan tersebut dipicu keberatan umat Muslim Malaysia, atas penggunaan Allah untuk menggantikan kata "Tuhan" pada koran terbitan milik gereja di Negeri Jiran tersebut.

Hal ini dianggap sebagai bentuk diskriminasi agama, tetapi pemerintah menolak adanya bias dalam kebijakan mereka yang mengatur peribadahan di Malaysia.

Next Story : Majelis-majelis Agama Indonesia Kecam Perusakan Gereja di Malaysia

Terpopuler

Headlines Hari ini