Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

LAI Terbitkan Alkitab Edisi Studi

Debora Rachel S.
Reporter Kristiani Pos

Posted: Aug. 06, 2010 08:24:15 WIB
lai-terbitkan-alkitab-edisi-studi

(Foto: LAI)

lai-terbitkan-alkitab-edisi-studi

(Foto: LAI)

Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) baru-baru ini meluncurkan terbitan terbarunya berupa Alkitab dengan berbagai bahan pelengkap studi.

Diterbitkan Juli lalu, Alkitab Edisi Studi (AES) diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) untuk menjawab kerinduan pembaca Alkitab yang ingin mendalami firman Tuhan dari sumber yang tepercaya.

Penerbitan Alkitab edisi khusus ini dimaksudkan untuk menolong semua umat percaya di tanah air memahami teks Alkitab sebaik mungkin dalam kekayaan latar belakang budaya, sejarah dan maknanya. Dengan demikian, semua orang yang rindu menggali pesan Tuhan yang senantiasa relevan di sepanjang zaman memperoleh akses kepada sumber-sumber yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bahan-bahan pelengkap dalam AES sendiri didasarkan pada CEV Learning Bible. Namun, berbeda dengan CEV Learning Bible yang memuat teks Contemporary English Version, AES mengikuti teks Alkitab Terjemahan Baru terbitan LAI (1974). Semua bahan pelengkap tersebut dikerjakan oleh para pakar Alkitab di bawah payung Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab se-Dunia (United Bible Societies). Sebagai bagian keluarga besar ini, LAI memegang komitmen bersama yang menjamin agar teks Alkitab dan bahan pelengkap yang digunakan benar-benar berkualitas dan tidak mencerminkan doktrin kalangan tertentu.

Catatan-catatan dan bahan-bahan pelengkap lainnya dalam AES terutama dimaksudkan untuk mengakrabkan pembaca dengan teks Alkitab dalam konteks bahasa, budaya dan sejarahnya. Di bagian tertentu disediakan pertanyaan-pertanyaan untuk perenungan, yang diupayakan bebas dari doktrin atau pandangan yang mencerminkan keyakinan kalangan terbatas. Dan ini menurut LAI membedakan AES dengan beberapa Alkitab studi yang beredar di tanah air.

Penerbitan AES bertujuan menjembatani dunia Alkitab ribuan tahun silam dan dunia kita sekarang. Menurut LAI, Untuk memahami firman Tuhan secara bertanggung jawab, kita perlu menghormati perbedaan bahasa, budaya, dan sejarah antara dunia Alkitab dan dunia kita sekarang. Sebagian perbedaan ini, misalnya perbedaan bahasa, memang terjembatani melalui terjemahan yang dilakukan dengan seteliti dan setepat mungkin. Inilah salah satu komitmen LAI sebagai mitra setia umat Tuhan di tanah air dalam penerbitan Alkitab. Akan tetapi, terjemahan yang terbaik sekalipun mempunyai keterbatasan, karena berbagai informasi tersirat tidak mungkin diungkapkan melalui terjemahan.

Untuk memahami pesan tiap-tiap kitab secara lebih utuh, pada awal setiap kitab diberikan penjelasan singkat mengenai tujuan penulisannya dan isi ringkasnya. Selain itu, ratusan artikel singkat, berbagai ilustrasi dan peta tersebar di berbagai bagian AES. Pembaca yang ingin mengetahui apa kata Alkitab tentang surga dan neraka, misalnya, dapat menemukan uraian yang lugas dalam artikel-artikel singkat yang disajikan. Berbagai topik lainnya seperti arkeologi, penerjemahan Alkitab, mujizat, ilmu gaib, ekonomi, politik dan hukum juga disediakan untuk memberi wawasan mengenai latar belakang dunia Alkitab. Semua disajikan dengan tampilan menarik.

Alkitab ini sudah mendapat sambutan yang baik dari warga gereja. Terbukti saat Persidangan Musyawarah Daerah (SMD) II Badan Pekerja Daerah BPD) DKI Jakarta pada bulan Juli lalu, AES laris terjual.

Alkitab edisi khusus ini dapat dimanfaatkan baik untuk perenungan pribadi maupun kelompok-kelompok pemahaman Alkitab. Warga gereja umumnya, mereka yang ingin mempelajari Alkitab secara lebih terencana, mereka yang baru tertarik untuk membaca Alkitab, bahkan para pelayan gereja di segala aras, semuanya dapat memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan dalam AES. AES diterbitkan untuk menjawab kebutuhan siapa saja yang rindu untuk memahami firman Tuhan secara lebih utuh dan menyeluruh. (LAI)

Next Story : Bens Leo: Album Religi Masih Jadi Sasaran Empuk

More news in culture

Eat Pray Love Dikritik Gereja Katolik

Pemimpin gereja Katolik kecewa dengan film 'Eat Pray Love' yang dibintangi Julia Roberts. Film ini dinilai sebagai sebuah kegagalan karena telah ...

Terpopuler

Headlines Hari ini