Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Interaktif

Paus Benedict XVI Serukan Umat Menentang Upaya Mempercepat Kematian

The Associated Press
Reporter Kristiani Pos

Posted: Sep. 17, 2008 14:13:33 WIB

LOURDES - Orang harus menerima kematian pada “waktu yang telah ditetapkan oleh Allah,” Paus Benediktus XVI berkata kepada para peziarah dalam sebuah pesan menentang eutanasia (upaya yang dilakukan untuk mempercepat kematian-red) di Lourdes, sebuah tempat keramat yang menggambarkan keputusasaan, kesakitan, dan kematian.

Pada sebuah ibadah di alam terbuka Senin lalu tepatnya di luar cagar alam yang terkenal dengan sumber airnya yang dapat menyembuhkan, beberapa orang percaya yang berbaring di kereta dorong, di balut dengan potongan kain dan selimut tebal. Ada beberapa yang bernapas dengan tabung oksigen.

Paus yang berusia 81 tahun memberikan sakramen orang sakit kepada 10 orang, kebanyakan berada di kursi roda, dengan hati-hati meminyaki dahi dan tangan mereka dengan minyak suci.

Sementara beberapa negara Eropa tidak melarang eutanasia, Vatikan secara berapi-api menyerukan bahwa hidup harus terus berlangsung sampai secara alami berakhir. Paus mengatakan dalam homilinya bahwa orang sakit harus berdoa untuk dapat menemukan “ kasih karunia yang diterima, tanpa rasa takut dan kepahitan, untuk meninggalkan dunia ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Allah.”

Misa tersebut menutup perjalanan empat hari paus ke Perancis , yang merupakan kunjungan pertamanya ke negara tersebut sejak menjadi Paus pada 2005. Benediktus mempergunakan perjalanan tersebut untuk memaparkan perlawanan gereja terhadap materialisme yang semakin merajalela dalam kehidupan modern dan mengakui pernikahan baru orang Katolik yang telah bercerai.

Paus juga menyerukan untuk member tempat lebih bagi agama di dalam masyarakat, sebuah topik yang memperbarui perdebatan panjang yang memanas di Perancis tentang sejarah pemisahan gereja dan negara - yang kukuh menetapkan bahwa anak sekolah di larang memakai kerudung atau memakai kalung salib besar di sekolah umum.

Dalam suatu negara Katolik Roma tradisional dengan populasi penduduk yang pergi ke gereja makin sedikit dan kelompok Muslim yang meningkat, Presiden Nicolas Sarkozy yang konservatif menyerukan bahwa dialog dengan kelompok-kelompok agama harus memainkan peranan besar dalam pengambilan keputusan dan perdebatan nasional – hal tersebut merupakan sebuah subyek yang mana dirinya dan Benediktus temukan sering muncul .

Next Story : Eropa Berada di “Ujung Tanduk”

Terpopuler

Headlines Hari ini