Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Theopilus Bela: Presiden Harus Buktikan Lindungi Kaum Minoritas

Ariza Samuel
Reporter Kristiani Pos

Posted: Aug. 30, 2010 12:52:00 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hendaknya tidak hanya menebar pesona dengan pidato yang manis di bibir soal kerukunan beragama dan perlindungan kelompok minoritas di Indonesia. Komitmen untuk melindungi kelompok minoritas dari kelompok yang memaksakan kehendaknya harus dibuktikan Presiden dan aparat negara lainnya.

Pernyataan itu dilontarkan Sekjen Indonesian Committee on Religions for Peace (IComRP) Theophilus Bela kepada Harian SIB Jumat, terkait pidato SBY dalam peringatan Nuzulul Quran 1431H di Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/8).

Menurut Theophilus, apa yang disampaikan Presiden, jauh dari kenyataan di lapangan, yakni penyerangan terhadap jemaat yang beribadah dan letaknya tak jauh dari Istana Negara.

Dalam acara Nuzulul Quran, Presiden mengajak semua pihak meningkatkan kerukunan dan toleransi serta menjauhkan diri dari kekerasan. Presiden juga meminta untuk melindungi dan mengayomi kelompok-kelompok minoritas, baik dari segi keagamaan maupun identitas sosial lain.

"Pada kesempatan yang baik ini pula, saya ingin menegaskan kembali bahwa setiap individu di negeri ini memiliki kemerdekaan untuk menjalankan agama dan kepercayaannya. Karena itu, tidak boleh ada satu pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain, apalagi dengan cara kekerasan," kata Presiden.

Theophilus yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) dan Duta Besar Perdamaian menegaskan, imbauan Presiden itu sangat ironi dengan berbagai kasus penyerangan warga yang beribadah, seperti dialami jemaah Ahmadiyah di Kuningan, jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Bekasi, dan pelarangan beribadah dan mendirikan rumah ibadah di Bogor, Parung, Jawa Barat. Seharusnya, kata Theophilus, SBY malu dengan Presiden AS Barack Obama yang meskipun belum satu periode, tetapi berani dan tegas membela hak-hak minoritas warganya termasuk yang Muslim di sana.

Tidur

Dia mengkritik Presiden yang menurutnya lemah dan takut kehilangan popularitasnya dari kelompok mayoritas di Indonesia. Menurut Theophilus, selama ini sangat marak penyerangan terhadap warga yang sedang beribadah dengan kekerasan, karena Presiden sendiri tidak tegas, bahkan terkesan tidur atau pura-pura tidak tahu ketika ada kekerasan atas nama agama.

"Kalau Presidennya tegas dan berani, pastilah aparat di bawahnya berani bertindak pula. Pimpinan Polri dan Panglima TNI di Indonesia kan masih menunggu perintah dari atas, kalau Presiden perintahkan tegas, pastilah mereka bertindak, kalau diam saja, aparat di bawah pun bingung dan tidak mau bertindak," ujarnya.

Ditambahkan, kalau SBY mau dikenang sebagai pemimpin yang adil, membela hak-hak warganya termasuk minoritas, agama, suku dan rasnya, belum terlambat kalau mulai dibuktikan sekarang. Dia berharap SBY dengan latar belakang TNI berani bertindak terhadap hal-hal yang bisa merusak keutuhan bangsa.

"Lebih dari itu, aparat negara di bawah Presiden pun, baik kepolisian, TNI maupun para kepala daerah, seharusnya bertindak sesuai dengan aturan konstitusi," ujarnya.

Sumber: Harian SIB

Next Story : Pemimpin Gereja dan FPI Tingkatkan Dialog

Terpopuler

Headlines Hari ini