Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

On Fire Generation: Orang Benar Hidup Oleh Iman, Bukan Perasaan Atau Logika

Maria F.
Reporter Kristiani Pos

Posted: Dec. 15, 2009 16:18:29 WIB
on-fire-generation-orang-benar-hidup-oleh-iman-bukan-perasaan-atau-logika

Personil On Fire (dari kiri ke kanan depan): Leonardo Lang (Music Director), Peter F. Kambey (General Coordinator), Jerry Fakdawer (Ketua Panitia), (Posisi Berdiri): Lewi Susanto (Ass. Youth Pastor), dan Billy Kumaseh (Youth Pastor) berpose saat acara Press Conference, Sabtu (12/12/2009) di Menara Supra, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)

on-fire-generation-orang-benar-hidup-oleh-iman-bukan-perasaan-atau-logika

Rampak sebagai pembukaan acara Konser Natal "On Fire" bertajuk "Unconditional Love" di Menara Supra, Jakarta, Sabtu (12/12/2009). (Foto: Kristiani Pos)

on-fire-generation-orang-benar-hidup-oleh-iman-bukan-perasaan-atau-logika

Performance "On Fire" dalam Konser Natal bertajuk "Unconditional Love" di Menara Supra, Jakarta, Sabtu (12/12/2009). (Foto: Kristiani Pos)

Dengan mengangkat tema “Unconditional Love”, On Fire menggelar Konser Natal 2009 dengan konsep yang unik dan berbeda bagi kaum muda.

Kasih kaum muda yang makin dingin belakangan ini menjadi inspirasi bagi On Fire untuk mengangkat “Unconditional Love” sebagai tema konser Natal perdana mereka tahun ini. On Fire berusaha untuk menyalakan api kasih yang mulai pudar dengan Kasih Allah yang tanpa syarat (Unconditional) lewat konser Natal ini.

Jerry Fakdawer selaku Ketua Panitia mengatakan,” Tujuan dari acara ini supaya kaum muda secara luas dan semua yang berjiwa muda memiliki kesadaran bahwa kasih Allah harus dibagikan kepada setiap orang yang ada di sekitar kita tanpa syarat apapun.”

Dengan latar belakang dekorasi hitam yang kontras dengan konsep Natal pada umumnya yang identik dengan warna merah dan hijau merupakan salah hal baru yang disuguhkan On Fire dalam konsernya kali ini, seperti diungkapkan Lewi Susanto,” Yang penting dari Natal bukanlah soal warna apa, tetapi yang menjadi inti dari Natal itu sendiri adalah Kelahiran Yesus,” jelas Lewi Susanto yang juga merupkan putera Gembala Sidang New Wine International Church.

Beberapa lagu yang ditampilkan diantaranya seperti, Beautiful Day, Pop Latte, Reason to Live, Akhir, Home Band On Fire Generation dan Spot yang semuanya memiliki genre musik yang khas kaum muda, penuh energik dan kreatifitas serta kejutan baru. Acara juga diisi dengan pesan Natal singkat yang disampaikan oleh Pastor Robert Sutanto selaku Gembala Sidang dari New Wine International Church yang juga menaungi On Fire.

Acara konser berlangsung dengan meriah, tampak peserta yang hadir tampak menikmati setiap lagu yang dibawakan serta larut dalam sukacita Natal yang dikemas dengan unik dan berbeda malam itu.

On Fire merupakan nama sebuah komunitas anak-anak muda yang energik, keratif dan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan, menjadi saksi bagi sesama dan menyatakan kasih Allah yang tidak bersyarat kepada semua orang, khususnya kaum muda.

Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, baik etnis maupun ekonomi, namun setiap personil On Fire memiliki tujuan dan visi yang sama untuk memuji Tuhan dan berkarya bagi Tuhan dalam setiap karya musik mereka dengan konsep “Be Real, Be Positive, Be the Winner” sebagai motto dan filosofi mereka dalam setiap pelayanan mereka.

Kelompok On Fire yang terbentuk pada Oktober 2008 lalu ini, hadir dengan kebersahajaan dan apa adanya, dengan hanya 18 orang pada awalnya, dimana masing-masing personil berusaha memberikan apa yang terbaik dari mereka bagi Tuhan. Tidak ada urutan yang kaku dalam kelompok, tetapi yang terpenting dalam pelayanan mereka adalah nama Yesus yang ditinggikan. ” Warna musik apapun, yang paling penting hadirat Tuhan hadir,” ujar Lewi selaku Ass. Youth Pastor.

Billy Kumaseh selaku Youth Pastor menjelaskan, ”Banyak orang yang bikin group musik dengan embel-embel untuk mengagungkan nama Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai komoditas, tetapi hadirat Tuhan tidak ada, semua sia-sia,” ujarnya.

”Kita tidak perlu pakai topeng, setiap orang pasti pernah jatuh, itulah kenapa setiap anggota perlu untuk saling berbagi atau sharing satu dengan lainnya.”Orang benar hidup oleh iman bukan perasaan atau logika,”tukas Peter F. Kambey, selaku General Coordinator On Fire.

Dalam menjaga kekudusan setiap anggotanya, tidak ada aturan atau larangan tertentu yang diterapkan dalam kelompok. Billy menjelaskan,”Apapun penampilan setiap personilnya, semuanya kembali kepada Bible dalam menjaga diri masing-masing,’ujar Billy Kumaseh, selaku Youth Pastor.

Next Story : Jawa Barat Paling Banyak Terjadi Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama

Terpopuler

Headlines Hari ini