Hari Doa Sedunia: Setengah Juta Gereja-gereja Berdoa Bagi Mereka yang Dianiaya

Sign Up for Free eNewsletter ››
  • ((Photo: Kamran Chaudhry/World Watch Monitor))
    Memorial dilakukan setelah pemboman terhadap Gereja Anglikan All Saints di Peshawar, Pakistan, 22 September 2013.
1/1
By Jeff Schapiro, Christian Post Reporter
November 02, 2013| 09:13 am

Umat Kristiani di seluruh dunia akan menjalankan Hari Doa Sedunia bagi Gereja Teraniaya (IDOP) dari hari Minggu ini atau pada 10 November bagi mereka yang teraniaya karena imannya agar yang lainnya bisa berdoa bersama mereka.

Jerry Dykstra, Direktur Hubungan Media untuk Open Doors USA, mengatakan kepada The Christian Post bahwa doa adalah “permintaan pertama” bagi umat percaya di negara-negara yang teraniaya, dan bahkan mereka yang teraniaya berdoa untuk umat Kristiani di negara-negara lain.

Umat Kristiani di Nigeria, misalnya, berdoa bagi umat percaya yang dianiaya di Timur Tengah, kata Dykstra. Satu abad yang lalu umat Kristiani sekitar 20 persen dari populasi di Afrika Utara dan Timur Tengah, menurut Open Doors, tapi para pengikut Kristus sekarang hanya empat persen dari populasi disana dikarenakan adanya penganiayaan.

“Intinya adalah bahwa saat ini kita bisa melihat hampir tidak ada umat Kristiani di Timur Tengah,” kata Dykstra. “Bisa saja..Apa kita akan membiarkan hal ini terjadi?”

Injil Bagi Asia (GFA) melaporkan bahwa lebih dari 14.000 orang di seluruh dunia menjadi martir setiap tahunnya karena imannya, meskipun angka itu hanya mencakup kasus yang dilaporkan. Umat Kristiani yang tidak dibunuh kadangkala dipukuli, tidak diberi makan atau dipenjara. Diyakini anak-anak terkadang ditolak oleh keluarga mereka atau diusir dari sekolah mereka. Dalam kasus lainnya, rumah-rumah mereka dibakar oleh para penganiaya.

Follow us Get CP eNewsletter ››

“Yesus berjanji kepada gerejanya bahwa akan ada penganiayaan dan penderitaan,” kata Yohannan, Pendiri GFA dan Presiden K.P. dalam sebuah pernyataan. “Puluhan ribu umat percaya, para misionaris, dan para pendeta mengalami kenyataan dari penganiayaan yang terjadi sat ini. Namun mereka menerima bahwa penderitaan adalah untuk kebaikan mereka. Semoga Tuhan menuntun kami dengan memikul beban-Nya untuk menjadi perantara bagi saudara-saudara kita.”

Lebih dari setengah juta gereja-gereja di 150 negara berpartisipasi dalam IDOP setiap tahunnya, menurut event di situs tersebut.

Beberapa organisasi menyemangati para umat percaya untuk menjalankan hari doa pada 3 dan 10 November, tapi Dykstra mengatakan umat Kristiani juga perlu berupaya untuk berdoa bagi umat percaya yang teraniaya sepanjang tahun. Umat percaya Amerika bisa juga memberikan dukungan kepada mereka, katanya, dengan berbicara kepada wakil mereka di Washington tentang penganiayaan, terlibat dengan kampanye Open Doors dan organisasi lainnya dan menjadi lebih sadar terhadap gereja global.

“Menjadi Kristiani global.. Ingatkan diri Anda mengenai status umat Kristiani dimanapun mereka berada. Saat Anda membacanya, menonton atau membaca berita dunia, pikirkan tentang bagaimana mereka bisa diserang,” kata Dykstra.

Tiap tahunnya Open Doors menerbitkan World Watch List, negara-negara yang menempati peringkat 50 dimana umat Kristiani adalah yang paling dianiaya atas iman mereka. Korea Utara menempati posisi teratas selama 11 tahun terakhir, dimana umat Kristiani disana seringkali ditangkap, disiksa, dipaksa masuk kam-kamp kerja atau dieksekusi dibawah rezim Komunis.

Negara-negara lain yang menempati peringkat 10 teratas dalam World Watch List diantaranya Arab Saudi, Afganista, Irak, Somalia, Maldives, Mali, Iran, Yaman dan Eritrea.

 
Advertisement
comments powered by Disqus