Open Doors Luncurkan Petisi Global Desak PBB Terhadap Perang Suriah

Sign Up for Free eNewsletter ››
  • ((Photo: Reuters))
    Seorang ayah menggendong anaknya yang tewas oleh tentara Suriah, di Aleppo pada Oktober 2012.
1/1
By Stoyan Zaimov, Christian Post Reporter
November 21, 2013| 02:55 pm

Badan pengawas penganiayaan Open Doors telah meluncurkan petisi global untuk mendesak PBB dan para pemimpin dunia untuk mengambil langkah dalam perang sipil Suriah dan membantu orang yang menderita, banyak di antaranya terjebak dalam baku tembak.

"Selama hampir tiga tahun, mereka  yang dilanda perang Suriah telah mengalami penderitaan yang mengerikan dan tantangan besar," kata Open Doors dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis. Lembaga ini mencari 500.000 tanda tangan.

"Secara khusus sekitar 8 persen komunitas Kristen dari populasi yang berisiko tinggi tinggal di sebuah negara yang terjadi perang saudara sehingga telah menyebabkan lebih dari 100.000 kematian dan 4,2 juta orang kehilangan tempat tinggalnya."

AS dan negara-negara lain mengancam untuk campur tangan dalam konflik antara Presiden Suriah Bashar al Assad dan berbagai fraksi pemberontak yang bertekad untuk menjatuhkan pemerintah setelah ribuan orang tewas dalam serangan gas kimia pada bulan Agustus, namun pada akhirnya mereka mundur ketika Assad berjanji untuk menyerahkan senjata kimia untuk dimusnahkan.

Beberapa negara-negara pendonor juga telah dikritik karena tidak memberikan dukungan keuangan yang memadai dengan lembaga bantuan internasional Oxfam melaporkan pada bulan September bahwa donor sebanyak $ 2,7 milyar telah habis.

Follow us Get CP eNewsletter ››

Open Doors mengatakan bahwa para pemimpin PBB dan dunia perlu mengambil langkah dengan sejumlah tujuan termasuk melindungi semua orang di Suriah, menjaga komunitas umat Kristiani dari kekerasan, menjamin akses aman untuk bantuan kemanusiaan, dan menghormati kebebasan beragama.

Umat Kristiani telah menderita akibat kekejaman besar dalam perang sipil dan pembantaian terbesar yang menewaskan 30 umat Kristiani dilaporkan pada akhir Oktober ditemukan di kuburan massal di kota Suriah Sadad dalam serangan militan Islam.

"Kami telah menyerukan bantuan kepada dunia tapi tidak ada yang mendengarkan kami. Dimana hati nurani umat Kristiani? Dimana kesadaran manusia? Dimana saudara-saudara saya? Kami meminta semua orang untuk mendoakan kami,” kata Uskup Agung Boutros Selwanos Alnemeh, Siria Ortodoks Metropolitan Homs dan Hama.

Badan pengawas juga mencatat bahwa sejumlah pendeta Suriah lainnya telah berbicara atas nama umat Kristiani mengatakan bahwa sekarang gereja sangat membutuhkan bantuan.

Open Doors akan mengirimkan petisi ke PBB pada 10 Desember melalui lima anggota tetap Dewan Keamanan, serta Uni Eropa dan kedutaan besar China, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.

 
Advertisement
comments powered by Disqus