Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Keterbelakangan, Kebodohan dan Depresi Pemicu "Brain Wash" Doktrin Menyesatkan

Ariza Samuel
Reporter Kristiani Pos

Posted: Aug. 31, 2009 09:38:15 WIB

Jakarta - Fakta yang tersingkap terkait pelaku bom bunuh diri yang ternyata dikenal sebagai orang baik-baik di kalangan lingkungan sekitarnya mengejutkan masyarakat.

Paham terorisme yang membenarkan untuk membunuh seseorang jelas merupakan paham yang salah. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang meyakini paham terorisme tersebut sebagai sebuah kebenaran.

Menko Polhukam Widodo AS dalam rapat kerja bersama Komisi I terkait terorisme di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/8) mengungkapkan,"Teror itu bisa dilakukan karena beberapa situasi. Bisa saja masalah keterbelakangan, kebodohan, depresi yang memungkinkan seseorang memiliki keyakinan seperti itu (terorisme)."

Lebih lanjut, Widodo AS menjelaskan bahwa bukan dakwah yang harus diawasi, melainkan upaya pencucian otak (brain wash) yang perlu mendapat pengawasan dan dilakukan upaya pencegahan.

"Kalau ada orang yang berhasil didoktrin jadi pelaku (bom bunuh diri), itu bukan dakwah. Itu terkait brain wash," tukasnya.

Masalah terorisme menurutnya, bersumber pada ekstremitas dan radikalisme, sedangkan prihal pengawasan dakwah, itu menjadi kewenangan Departemen Agama, yang mana dakwah merupakan bagian dari syiar agama yang seharusnya dilakukan.

Next Story : Warung Kopi Non-Muslim di Aceh Diminta Tutup Selama Puasa

More news in society

Pemerintah dan DPR Sepakat Kuatkan Undang-undang Terorisme

Pemerintah dan DPR sepakat mengamandemen Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme agar penanganan teror yang semakin kompleks dapat diselesaikan secara maksimal dan efektif. ...

Terpopuler

Headlines Hari ini