Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Besok, Jemaat HKBP dan Umat Agama Lain Adakan Kebaktian di Depan Istana

Ariza Samuel
Reporter Kristiani Pos

Posted: Aug. 14, 2010 10:20:19 WIB

Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi, yang dilarang beribadah berencana mengadakan kebaktian Minggu di seberang Istana Negara, Jakarta besok.

Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) yang juga Sekjen Indonesian Committee of Religions for Peace, Theophilus Bela, mengatakan kebaktian tersebut diadakan untuk meminta perhatian pemerintah atas maraknya penutupan gereja dan kekerasan atas nama agama. Kebaktian itu akan dilakukan Minggu besok, 15 Agustus 2010, pukul 13.00 WIB - selesai.

Acara akan dihadiri semua gereja dari semua denominasi dan terutama gereja-gereja HKBP dari Bekasi, Jawa Barat yang akhir-akhir ini sering diganggu oleh massa bringas. Juga para tokoh lintas agama dari berbagai agama akan turut menghadiri acara kebaktian tersebut. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai koor dan artis terkenal ibu kota.

Menurut kuasa hukum Forum Solidaritas Kebebasan Beragama, Muhammad Isnur, jemaat HKBP sekaligus bermaksud mengadukan perkara mereka langsung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Mereka tidak bisa beribadah dimana-mana, di lahan kosong milik mereka juga diusir. Jadi kami sebagai pendamping akan mengawal teman-teman HKBP mengadukan nasib mereka ke presiden dan mereka juga mau sekalian beribadah minggu di sana. Mungkin sekitar pukul satu siang acara sudah dimulai," kata Isnur kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (14/8/2010).

"Kami ingin juga ingatkan ke Presiden di saat kita mempersiapkan perayaan kemerdekaan ke-65, masih ada banyak kejadian pelarangan beribadah, bukan hanya pelarangan tapi juga penyerangan baik oleh negara maupun masyarakat tertentu yang mengatasnamakan agama," terangnya.

"Beberapa tokoh masyarakat lintas agama dari NU, Muhammadiyah, Romo Franz Magnis Suseno, juga kami undang dalam acara besok," imbuhnya.

Ia mengakui kalau pihaknya sedikit khawatir adanya pengulangan peristiwa kekerasan seperti yang dialami Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berserikat saat melakukan unjuk rasa di kawasan Monas Jakarta, pada 1 Juni 2008. Saat itu puluhan orang anggota aliansi menjadi korban penganiayaan sejumlah anggota Ormas Islam.

"Memang kita khawatir kejadian tahun 2008 terulang, tapi kita sudah minta pengamanan dari Polda Metro Jaya, sudah ada surat terimanya. Ketakutan kami polisi akan bertindak tegas kalau ada penyerbuan lagi, tapi yang penting kami sudah laporkan ke polisi soal rencana ini dan kami sudah diyakinkan oleh polisi," ujar Isnur saat dihubungi beberapa saat lalu (Sabtu, 14/8).

Kekhawatiran lainnya, rencana aksi damai yang disertai doa bersama lintas umat beragama esok hari kemungkinan tidak dapat dilakukan tepat di seberang Istana karena menurut informasi dari polisi akan ada kegiatan gladi resik perayaan kemerdekaan di halaman Istana.

"Kata Polda mungkin jalan akan ditutup, tapi kami belum dapat kepastian soal itu. Mungkin kalau digeser kami akan lakukan aksi damai di lokasi lain yang tidak jauh dari Istana," tandasnya.

Menurut rencana Gereja HKBP Pondok Timur pimpinan Pdt. Luspida Simanjuntak akan mengadakan kebaktian hari Minggu pagi dilahan kosong milik gereja di Desa Ciketing, Bekasi pada pukul 9.00 WIB.

Diterangkannya, tidak hanya jemaat HKBP yang akan ikut serta dalam aksi damai itu, tapi banyak elemen masyarakat lintas agama seperti pengurus Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia, perwakilan umat Hindu dan Budha, akan turut pula melakukan ibadah bersama mendoakan terciptanya kerukunan hidup beragama di Indonesia.

Setelah acara kebaktian selesai maka Pdt. Luspida Simanjuntak dan jemaatnya juga akan mengikuti acara kebaktian didepan Istana Merdeka tersebut.

Next Story : Gereja-gereja Indonesia Sumbang Ratusan Alquran

Terpopuler

Headlines Hari ini