Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Pemimpin Pentakosta Berbicara Mengenai Politik, Bahasa Roh dan Injil Kemakmuran

Audrey Barrick
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Aug. 14, 2010 06:30:44 WIB

Denominasi Assemblies of God mungkin tidak berada di garis depan, menyiarkan posisi mereka mengenai isu-isu politik, tapi ini adalah gerakan kalkulatif, menurut pemimpin denominasinya.

"Kita tidak ingin posisi politik kami menjadi halangan pertama dan fundamental dalam menjangkau orang dengan kabar baik mengenai Yesus Kristus. Jadi kami berhati-hati untuk mengangkat pesan politik kami mengenai pesan keselamatan," kata General Superintendent (Inspektur Jenderal) Dr. George O. Wood.

Wood merespon pertanyaan dalam sesi Tanya Jawab Selasa lalu yang disiarkan langsung melalui internet. Pertanyaan yang dikirim dari surat elektronik mengatakan bahwa denominasi lain seringkali lebih gesit, menyatakan posisi mereka dalam isu-isu politik, jauh sebelum Assemblies of God.

Sementara tubuh gereja Pentakosta itu memang mengeluarkan pernyataan-pernyataan mengenai isu-isu seperti aborsi dan imigrasi, Wood ingin berhati-hati terutama saat misi mereka untuk menjangkau orang-orang tak ber-gereja.

Jika seorang pengunjung masuk ke gereja dimana ada meja untuk mendaftar hal-hal politik, mungkin yang pertama kali dilihat pengunjung adalah pandangan politik gereja dan tidak akan pernah duduk untuk mendengar pesan Injil, kata Wood.

"Hal-hal politik menyimpangkan mereka dari kesempatan untuk menjangkau hati dan jiwa dan takdir kekal mereka," jelasnya. "Yang kami pedulikan terlebih dulu adalah takdir kekal manusia karena kami percaya tidak ada keselamatan selain didalam Yesus Kristus.

"Kami tidak ingin menaruh rintangan apapun yang akan mencegah kami membawa pesan itu [keluar] bahwa Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan kamu dari dosa-dosa kamu dan memberikan kamu hidup yang kekal."

Lebih lagi, saat seseorang menjadi pengikut Yesus, dan mempelajari Alkitab sebagai orang percaya baru, ini akan menginformasikan opini-opini pribadi dan politik, katanya.

Assemblies of God adalah salah satu denominasi Pentakosta terbesar dengan lebih dari 1,7 juta anggota dan 2.9 juta pengikut di Amerika saja. Kontras dengan apa yang dihadapi denominasi-denominasi Protestan garis besar beberapa dekade terakhir, tubuh Pentakosta itu terus mendapatkan pertumbuhan pengikut baru.

Selama acara siaran web "Tanya Inspektur" itu, Wood menanggapi beberapa topik panas, termasuk homoseksualitas, bahasa roh dan injil kemakmuran.

Tindakan homoseksualitas mewakili penghinaan terhadap Tuhan dan moralitas, katanya, dan "secara permanen mendiskualifikasi seseorang untuk memiliki kredensi pelayanan."

Tubuh gereja itu "bisa saja memiliki kelonggaran jika seseorang keluar dari homoseksualitas dan terus mempunyai catatan moral dalam hidup mereka," tambah Wood - tapi badan-badan wilayah atau regional dapat melihat berdasarkan kasus per kasus.

Mengenai doktrin Assemblies of God mengenai "berbicara dengan lidah lain," Wood afirmasikan tindakan itu sebagai bukti fisik awal dari pembaptisan Roh Kudus.

Sama seperti "bukti fisik awal dari pembaptisan di air dimana anda basah, bukti fisik awal dibaptis dalam Roh Kudus adalah berbicara dalam lidah lain," Wood menekankan.

"Ini adalah DNA gerakan Pentakosta. Ini ada di dalam DNA kami," katanya. "Salah satu aspek kembali ke kasih pertama dan mengingat kasih pertama adalah kita kembali ke kemurnian pengalaman akan Roh Kudus yang dimiliki pendahulu kita."

Inspektur itu menyemangati pendeta dan gereja untuk mengajarkan karunia-karunia rohani untuk mendapat peningkatan dalam pembaptisan rohani.

"Dimana sesuatu tidak dikotbahkan, dimana sesuatu tidak diajarkan, itu tidak akan terjadi," katanya.

Ia lebih jauh menjelaskan bahwa "fokus mengenai Roh Kudus harus seperti itu sehingga kita bisa meningkatkan kepribadian dan kehadiran Yesus Kristus dalam kehidupan dan gereja-gereja kita."

Merespon pertanyaan mengenai injil kemakmuran, atau pengajaran bahwa orang percaya memiliki hak untuk mendapat berkat kekayaan dan kesehatan dan bahwa mereka bisa mendapat berkat-berkat ini melalui pengakuan iman yang positif, Wood tegas-tegas menolaknya.

"Ada begitu banyak omong-kosong dalam tubuh Kristus," katanya, "begitu banyak penipu di luar sana dimana media-media Kristiani berkata 'kirim saya $100 (sekitar Rp.900,000) dan lihatlah Tuhan akan memberkati kamu."

"Ini hanya omong kosong," tambahnya.

"Jika uang yang telah dihabiskan orang Kristiani untuk orang-orang seperti ini yang memiliki gaya hidup seperti raja atau ratu dan berbuat sangat sedikit untuk memajukan Injil Yesus Kristus dan menghabiskannya untuk misi dan pendidikan tinggi Kristiani dan untuk generasi sekarang, kita akan sangat jauh dari jalan yang kita jalani saat ini dan orang-orang ini akan menjawab pada Tuhan."

Wood mengelaborasi ayat-ayat Firman yang menyatakan tentang berkat.

"Kita harus mengambil kebenaran dari Firman - Tuhan mengasihi pemberi yang bersukacita; apa yang kamu tabur, kamu akan menuai 30, 60 kali lipat dll. Namun motif pemberian juga diukur. Motif untuk memberi bukannya beri untuk dapat. Motif untuk memberi adalah untuk memberkati Tuhan, memberkati pekerjaan-Nya dan memberkati orang-orang lain," jelasnya.

Saat dia memvisikan masa depan tubuh Pentakosta, Wood berkata fokus mereka harus pada penginjilan, pemuridan, kewelas-asihan dan pemujian. Di seluruh dunia, Assemblies of God (Sidang Jemaat Allah) mencapai lebih dari 64 juta pengikut dan berharap mencapai 100 juta di tahun 2020. Jika tubuh gereja itu mencapai goalnya, maka mereka berada diantara tiga komunitas Kristiani terbesar di dunia, kata Wood.

Tapi, "ini bukannya kompetisi," tegasnya. "Kami hanya harus menjangkau orang-orang tak terjangkau."

Next Story : Gereja Protestan Maluku akan Rayakan 75 Tahun Sederhana

More news in church

Gereja-gereja Indonesia Sumbang Ratusan Alquran

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyumbang Alquran kepada para Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani tahanan di penjara Australia. ...

Terpopuler

Headlines Hari ini