Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Surat Penggembalaan Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Dalam Rangka Pilpres 2009

PGLII
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Jun. 27, 2009 15:21:05 WIB

JAKARTA - Menjelang semakin dekatnya pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2009,Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) pusat, Kamis (25/6/2009) secara resmi mengeluarkan surat Penggembalaan yang ditujukan kepada umat Kristen di seluruh Indonesia dalam rangka menghadapi Pilpres 8 Juli mendatang, yang mana surat penggembalaan tersebut bertujuan untuk menghimbau dan mengarahkan umat Kristen untuk berpastisipasi dalam pilpres mendatang (tidak golput) dan menggunakan hak pilih dengan Cerdas dan Benar. Berikut adalah isi surat penggembalaan tersebut:

SURAT PENGGEMBALAAN

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DAN LEMBAGA-LEMBAGA

INJILI INDONESIA (PGLII)

DALAM RANGKA PEMILIHAN PRESIDEN RI 2009

Salam sejahtera dalam kasih Yesus Kristus,

Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah dalam Yesus Kristus Juru selamat dunia, yang oleh anugerah-Nya bangsa dan negara kita tetap mengalami pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam mengukir karya ditengah sejarah, khususnya dalam upaya untuk bangkit dan membebaskan diri dari berbagai krisis yang mendera bangsa sejak beberapa tahun terakhir ini.

Dalam proses demokrasi, kita juga bersyukur karena pemilu legislatif telah kita lalui dan berjalan relatif aman dalam arti tidak terjadi huru-hara seperti yang dikhawatirkan banyak orang, walau disana-sini masih banyak masalah dan kontroversi.

Kristalisasi konstelasi politik dalam Pemilu 2009 mengarah pada Pemilihan Presiden dan wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2009.

Proses perjalanan politik untuk menemukan pasangan capres yang dianggap ideal melalui hiruk-pikuk pembangunan koalisi yang alot, menegangkan dan mengkhawatirkan akhirnya menghentar tiga (3) pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga, mengadu visi dan misi “Membangun Bangsa 5 Tahun Kedepan” pada pentas Pilpres 2009 menuju RI 1.

Ketiga pasangan sudah mendeklarasikan pasangannya sebagai pasangan yang terbaik, yang menyatakan siap dan mampu mengemban tugas membangun negeri. Benarkah? Tentunya kita harus mengujinya dengan seksama dalam masa kampanye yang sedang berjalan dan pastinya mereka akan berusaha dengan berbagai cara untuk meyakinkan rakyat Indonesia bahwa mereka layak untuk dipilih.

Kelihatannya masa depan bangsa lima tahun kedepan sudah pasti ada ditangan salah satu pasangan dari mereka. Namun pilihan, sesungguhnya ada ditangan rakyat dan sejatinya dikembalikan kepada rakyat pemilik kedaulatan yang diharapkan secara maksimal dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik, cerdas dan benar.

PGLII bersama dengan seluruh anggotanya (dan juga Lembaga-lembaga keagamaan lainnya) yang Tuhan tempatkan di Bumi Indonesia, sangat menyadari akan tugas dan perannya sebagai “penjaga moral bangsa” yang oleh karenya wajib menyampaikan pesan-pesan moral (suara kenabian) dalam koridor tugas penggembalaan dari seluruh “domba-domba” Tuhan yang terfragmentasi dalam kepelbagaian di Bumi Indonesia tercinta ini. Pesan-pesan moral yang kami ingin sampaikan adalah sebagai berikut :

Gereja dan umat Kristen di Indonesia yang merupakan bagian integral dari warga bangsa adalah juga pemilik kedaulatan. Sejatinya Gereja dan umat Kristen Indonesia;

harus memiliki kepedulian terhadap bangsanya dan terlibat kuat dalam menentukan arah dan masa depan bangsa. Karena dalam kehendak-Nya umat Tuhan ditempatkan Tuhan di Bumi Indonesia untuk maksud mulia, “menjadi Garam dan Terang”, menjadi berkat bagi bangsanya.

Untuk maksud mulia tersebut umat Tuhan sekaligus menerima dua mandat dari sang Pencipta yaitu Mandat Ilahi Pembangunan (Mandat Budaya, Fisikal) dan Mandat Ilahi Pembaharuan (Mandat Spiritual). Mandat Pembangunan adalah mandat dari Allah kepada manusia sebagai warga negara apapun agamanya, untuk menjadikan dunia ini menjadi tempat yang baik untuk dihuni (Kejadian 1:28, 2:15, 8:15 dan 9:17).

Gereja dan umat Kristen, sebagai warga bangsa dimanapun, dalam posisi apapun dan dalam jabatan apapun harus bersikap proaktif dalam kehidupan barbangsa dan bernegara untuk mewujudkan karya dan kemampuan hidup bersama dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, seperti yang disampaikan oleh Nabi Yeremiya, “Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (Yeremia 29:7).

Dalam rangka Pilpres 8 Juli 2009, warga gereja seyogyanya, tidak boleh Golput tetapi Harus Menggunakan Hak Pilih Dengan Cerdas dan Benar Karena Pilihan Saudara turut Menentukan Masa Depan Bangsa.

Pesan Firman Tuhan dalam memilih seorang pemimpin adalah sebagai berikut :

Pilihlah dia, “...yang berlaku tidak tercela, yang melakukan yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hati”

(Mazmur 15:2).

Pilihlah dia, “…yang berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah” (Mikha 6:8).

Pilihlah dia, “…yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya dan benci kepada pengejaran suap…” (Keluaran 18:21).

Pilihlah dia, “…yang terpanggil untuk mengelola, memelihara dan melestarikan kehidupan” (Kejadian 1:26-28).

Berdasarkan pesan-pesan moral tersebut diatas dan mengacu pada Tema Kongres Nasional IX “Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa” dan Sub Tema, “Menegakkan Kebenaran dan Keadilan untuk Membangun Masyarakat Sejahtera Yang Demokratis dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila”. Kami menyerukan agar saudara-saudara, dalam kehendak dan bimbingan-Nya menggunakan Hak Pilih saudara dengan Cerdas dan Benar pada Pilpres 8 Juli 2009:

Pilihlah pemimpin yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

Memiliki spiritualisme yang tinggi (Spirit of excellent).

Memiliki intelektualitas yang mampu bersaing.

Memiliki kualitas moral yang terpuji.

Memiliki ideologi yang teruji.

Memiliki kejujuran dan tanggung jawab.

Pilihlah pemimpin yang berjuang di jalan yang benar, Benar dalam Berpikir, Benar dalam Berbicara dan Benar dalam Bertindak:

Memperjuangkan kemajuan bangsa tanpa membedakan agama, suku dan bahasa.

Mendengar, menyuarakan dan memperdulikan aspirasi rakyat.

Membawa semangat toleransi dan solidaritas untuk semua agama, suku dan golongan.

Melindungi hak-hak minoritas dan seluruh agama-agama di Indonesia.

Menolak diskriminasi apapun bagi sesama anak bangsa.

Secara tegas mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945, Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Pilihlah pemimpin yang memberi jaminan:

Terwujudnya kehidupan politik yang makin demokratis.

Pembangunan yang mensejahterakan seluruh rakyat.

Adanya kepastian hukum dan rasa aman dalam kehidupan bermasyarkat.

Penegakan dan penghargaan terhadap HAM, Kebebasan dan perlindungan dalam menjalankan ajaran agama termasuk didalamnya kebebasan dalam mendirikan rumah ibadah.

Pilihlah pemimpin yang secara jelas dan tegas mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 sebagai Falsafah dan Dasar Negara (bukan ideologi lain).

Pilihlah pemimpin, yang secara tegas mempertahankan dan memperjuangkan konstitusi negara (UUD 1945) serta menolak Undang-undang dan Perda-perda diskriminatif yang bertentangan dengan konstitusi dan perundang-undangan diatasnya. (Memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan selaras dengan konstitusi).

Akhirnya kami menyerukan dan mengajak seluruh warga gereja khususnya kaum Injili di Indonesia, berdoa bagi bangsa dengan permohonan tulus dan sarat harap, “Tuhan karuniakan kepada bangsa kami, Pemimpin yang takut akan Tuhan, yang berjuang dijalan yang benar, yang berlaku tidak tercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hati” (Mazmur 15:2). Saudara-saudara yang Tuhan Kasihi, hendaklah kita semua teguh dalam perjuangan, kiranya Tuhan menolong kita (1 Korintus 15:18; 1 Samuel 7:12) agar keadilan dan kebenaran berlaku dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Tuhan membimbing saudara-saudara dalam menentukan pilihan yang tepat dan benar bagi bangsa yang kita cintai ini. Tuhan memberkati.

Jakarta, 25 Juni 2009

Pengurus Pusat Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia

(PP PGLII)

Pdt. DR. Nus Reimas

Ketua Umum

Pdt. Drs. Ign. Dachlan Setiawan,MA

Wakil Sekretaris Umum

Next Story : Lokakarya Teologi Asia Tenggara Bahas Rekonsiliasi, Perdamaian dan Penyembuhan

Terpopuler

Headlines Hari ini