Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Kondisi Paus Membaik Pasca Insiden Malam Natal

AP
Kontributor Kristiani Pos

Posted: Dec. 27, 2009 13:27:45 WIB
kondisi-paus-membaik-pasca-insiden-malam-natal

Paus Benediktus XVI tidak terluka dalam insiden penyerudukan oleh seorang perempuan “labil” pada malam Natal. Setelah terjatuh ia bangun sendiri. Namun Kardinal Roger Etchegaray dari Perancis harus dilarikan ke rumah sakit dengan kursi roda karena ikut terjatuh dan kakinya patah. (Foto: Dailymail)

VATIKAN – Kondisi Paus Benediktus XVI pasca insiden malam Natal membaik. Hal itu tampak saat Paus berbicara kepada para umat di Basilika Santo Petrus, Sabtu (26/12), dalam rangka memperingati hari Santo Stephen.

Dalam pesannya, Paus menyampaikan kondisi umat Kristiani yang teraniaya. Pemimpin Gereja Katolik itu sama sekali tidak menyebut insiden tersebut dalam pesannya. Dalam kesempatan tersebut, Paus meminta para umat untuk mengingat mereka yang "Menjalani cobaan dan menderita karena iman mereka."

Dalam pemberitaan sebelumnya, seorang wanita, Susanna Maiolo (25 tahun), warga negara Italia dan Swiss, mengejutkan seluruh dunia dan pihak keamanan Vatikan ketika ia secara tiba-tiba melompati barikade pengamanan di dalam Basilika dan melompat ke arah Paus, menarik jubahnya dan membuatnya jatuh ke lantai. Paus dilaporkan tidak terluka akibat insiden tersebut.

Sebaliknya, seorang kardinal, Roger Etchegaray (87), yang berada di dekat Paus, menderita cedera tulang dan segera dilarikan ke rumah sakit. Juru Bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan, kardinal akan menjalani operasi pada hari Minggu.

"Pengunjung mengatakan, kardinal dalam keadaan damai. Beliau juga berdoa untuk Paus, dan menunggu waktu operasi dengan optimistis," ujar Lombardi.

Terkait kondisi Maiolo, Lombardi mengatakan, saat ini wanita tersebut tengah mendapatkan perawatan di klinik dan masih berada dalam wilayah yuridis Vatikan. Dalam beberapa hari mendatang, Vatikan akan memutuskan apakah mereka akan melakukan tuntutan berdasarkan laporan dari pihak dokter dan kepolisian Vatikan.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan bagi Paus, terutama setelah beberapa pejabat Vatikan mengatakan, perempuan itu juga pernah melakukan hal serupa pada misa malam Natal tahun 2008. Pihak Vatikan sendiri mengatakan, akan menguji ulang prosedur keamanannya.

Next Story : Pegawai Maskapai Bawa Kasus Diskriminasi Agama ke Mahkamah Tinggi

Terpopuler

Headlines Hari ini