Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

World Vision Bersama Mitra Perkuat Jaringan Perlindungan Terhadap HIV Untuk Anak di Asia Pasifik

Derick Ho
Kontributor Kristiani Pos

Posted: Aug. 10, 2009 07:14:30 WIB

Bertepatan dengan berkumpulnya ribuan pakar HIV dari 65 negara di Bali, Indonesia dalam rangka Kongres AIDS se - Asia Pasifik yang kesembilan, World Vision bersama dengan mitranya sedang mempersiapkan untuk membentuk jaringan-jaringan baru guna melindungi anak-anak agar tetap aman dari dampak yang ditimbulkan HIV dan AIDS.

Diperkirakan saat ini ada sekitar lima juta orang yang hidup dengan HIV dan AIDS di Asia Pasifik; menurut perkiraan UNFPA yang meresahkan menyebutkan sekitar 1,28 juta kaum muda (di bawah usia 22 tahun) telah mengidap virus tersebut pada 2007.

World Vision, sebuah agen pengembangan Kristiani mengatakan bersama dengan agen-agen yang memfokuskan diri pada anak-anak seperti Coalition on Children Affected by AIDS (CCABA), UNICEF dan lainnya akan berupaya menggali mengenai bagaimana cara memperbaiki koordinasi intervensi HIV secara spesifik terhadap anak pada pertemuan akbar Kongres Aids Internasional di Asia dan Pasifik ke-9 (ICAAP 9) di Bali, Indonesia pada 9-13 Agustus, 2009.

Agen-agen tersebut telah mengadakan sebuah acara yang berkaitan dengan ICAAP yang berhubungan dengan tema ICAAP 9, “Empowering People, Strengthening Networks,” terhadap sumber persoalan yang sering terjadi pada anak-anak disebabkan oleh HIV dan AIDS, dalam pernyataan pers Jumat lalu.

Dr Kyi Minn, penasehat regional HIV dan AIDS World Vision yang juga merupakan pembicara pada acara kongres tersebut mengatakan bahwa iklim ekonomi saat ini bukanlah alasan untuk melemahkan advokasi komunitas terhadap masalah ini.

“Tahun juga disulitkan dengan masalah krisis keuangan dan pembatasan anggaran. Meskipun ada kecenderungan mengalami penurunan, namun semua pihak dapat tetap melakukan pencegahan dan meresponnya dalam agenda mereka,” ujarnya.

Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa sementara beberapa negara mampu menunjukkan keberhasilannya dalam menghambat penyebaran virus, sedangkan di beberapa negara lainnya merupakan wilayah yang perlu perhatian serius seperti di Papua Nugini dan Indonesia tepatnya di wilayah Papua Barat yang mana menunjukkan upaya penanganan yang masih jauh dari memadai dalam pencegahan virus HIV dan AIDS.

Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang paling rawan, baik terhadap inveksi virus dan dalam menghadapi dampak yang ditimbulkannya seperti stigma, diisolasi, rasa kehilangan dan kehancuran yang disebabkan oleh kemiskinan keluarga.

World Vision menyerukan mengenai perlunya dilakukan intervensi terhadap HIV yang terarah untuk melindungi anak-anak termasuk melakukan perbaikan penyampaian mengenai cara pencegahan yang dilakukan ibu kepada anak dapat dilakukan lebih baik demi pendidikan dan kehidupan yang lebih baik bagi remaja.

Tambahan pula, World Vision mengatakan bahwa akan menyoroti pula tugas penting yang harus dilakukan para pemimpin komunitas dalam menanggapi dampak yang dapat merusak terkait dengan stigma mengenai HIV. Selain bertambahnya sikap pengabaian terhadap anak-anak yang sangat rawan, stigma dari lingkungan sekitarnya juga ikut berkontribusi dalam penyebaran HIV dan AIDS karena menimbulkan rasa takut bagi seseorang untuk melakukan test HIV dan AIDS.

ICAAP, atau disebut sebagai International Congress on AIDS in Asia and the Pacific, diadakan setiap dua tahun sekali guna menetapkan langkah-langkah yang lebih jelas dalam pencegahan terhadap HIV di wilayah Asia Pasifik. Sekitar 3.000 delegasi dari wilayah Asia dan Pasifik dari 65 menurut rencana akan hadir dalam pertemuan penting ini.

Next Story : Non-Muslim Masih Sulit Memperoleh IMB Rumah Ibadah

Terpopuler

Headlines Hari ini